Dibanding harus mendapat penolakan, kupikir lebih baik jika pernyataan cintaku digantung. Tapi pemikiranku terbukti salah. Menunggu jawaban Sinta yang tidak jelas kapan diberikan ternyata tetap menjadi beban pikiran.
Kenapa aku digantungkan begini hanya karena Sinta merasa tidak pantas menjadi pacarku sih?
Memang apa salahnya memiliki pacar yang berasal dari keluarga kaya?
Dengan lelah aku menghela napas. Mungkin seharusnya aku tidak terlalu terburu-buru mengatakan suka pada Sinta ya? Salahku sendiri yang tidak bisa menahan diri dan berakhir dengan digantung begini.
Sekarang apa coba yang harus kulakukan? Mencoba menanyakan pendapat Franda yang merupakan teman curhat Sinta?
Mataku menatap ruang kelas yang sepi karena sedang jam istirahat, dan terlihat Franda yang masih bergeming di tempat duduknya sama seperti yang sedang kulakukan.
Dia ternyata tidak pergi ke kantin. Dan kenapa ekspresi wajahnya terlihat lebih parah dibandingkan aku?
Berhubung kelas sedang sepi, aku memutuskan mendekati Franda dan duduk di hadapannya, "Kok wajahnya suntuk begitu? Kecewa kemarin Rio gagal menciummu?"
Tanpa merubah ekspresi cemberutnya, mata Franda memandangku dengan sorot kesal, "Jangan ajarkan saudara kembarmu hal yang aneh-aneh deh."
Kalau tidak diajarkan, mana mungkin Rio mau bertindak atas kemauan sendiri, "Aku nggak memberi saran aneh lagi pada Rio jika kamu mau jujur menjawab pertanyaanku."
"Apa yang mau ditanyakan?"
"Sinta. Aku ingin tahu bagaimana tanggapannya setelah aku mengatakan suka."
"Tunggu dulu, Leo sudah mengatakan suka pada Sinta? Dia nggak cerita apa-apa padaku."
Jawaban yang diberikan Franda seketika membuatku menghela napas. Sinta ternyata belum bercerita pada Franda ya? Dan justru malah aku yang bercerita duluan, "Kemarin aku bilang suka, dan saat ini pernyataan cintaku digantung oleh Sinta."
Franda mengangguk paham, "Dia mungkin ingin mendapat ranking satu dulu di kelas sebelum mau menerimamu."
Selama Sinta berada di kelas yang sama dengan Rio, aku sangat yakin hal itu nyaris mustahil terjadi, "Aku memberinya waktu sampai kamu dan Rio pacaran."
"Leo yang menggantung pernyataan cinta sendiri?"
Apa aku tadi tidak mengatakannya? "Sinta terlihat ingin menolak sih, jadi aku sengaja mengulur waktu untuk membiarkannya berpikir ulang."
"Keputusan bagus. Walau Sinta juga menyukaimu, dia masih menolak mengakui dirinya pantas menjadi pacarmu."
Aku tahu. Meski keputusan yang kuambil bisa menaikkan presentasi Sinta mau menjadi pacarku, tapi tetap saja ada rasa khawatir karena masih ada kemungkinan Sinta melakukan penolakan.