Satu bulan adalah waktu yang terlalu singkat bagi Franda untuk bisa jauh lebih mengenal Rio lagi.
Meski sudah diajak datang ke dua rumah lalu dikenalkan oleh dua pasang orang tua yang dimiliki oleh Rio, tetap saja Franda merasa belum cukup.
Dia masih ingin tahu lebih banyak lagi tentang Rio, tapi sayang tidak ada kesempatan yang bisa digunakan lagi karena dia harus mulai tinggal di Inggris.
Dengan berat hati Franda harus meninggalkan Rio. Satu-satunya yang bisa disyukuri adalah mereka tidak berstatus pacar yang dapat putus kapan pun, mereka bertunangan -meski dipaksa-. Jadi tidak perlu ada yang dicemaskan lagi karena Rio sudah sangat terikat dengannya.
"Aku nggak ngerti kenapa Rio justru bicara dengan papamu padahal kamu yang mau pergi dalam waktu lama."
Franda tak bisa menahan tawanya mendengar komentar Leo yang mau memberi tumpangan mobil pada Rio dan Sinta yang mau mengantar kepergian sampai bandara, "Ini kan pertama kalinya Papa bertemu denganmu, mungkin ada banyak hal yang harus Rio jelaskan."
Leo mengangguk paham kemudian beralih menatap barang bawaan Franda, hanya ada sebuah koper hitam berukuran sedang, "Barang-barangmu sudah dikirim duluan ya ke Inggris?"
Franda mengangguk sambil memperhatikan Sinta yang sejak tadi terlihat sedang menahan tangis, "Jangan sedih dong, kita kan masih bisa saling menghubungi meski aku tinggal di Inggris."
"Habis Franda satu-satunya teman curhat yang kumiliki. Aku sedih karena sulit jika ingin curhat lagi denganmu karena terkendala perbedaan waktu," ujar Sinta yang tidak dapat menahan kekecewaannya.
Franda memeluk Sinta sambil membisikkan sesuatu, "Kalau begitu ini kesempatan bagus bagimu untuk menerima Leo kan?"
Sinta melepaskan pelukan Franda darinya dengan rona merah yang menghiasi pipinya, "Franda!"
Franda terkikik pelan kemudian beralih menatap Leo yang berdiri di samping kanan Sinta, "Tolong jaga Rio saat aku nggak ada ya?"
Leo tersenyum lebar sambil menunjukkan ibu jarinya, "Mudah. Aku bisa menyamar menjadi Rio dan membuat menyerah semua perempuan yang tertarik pada Rio."
Franda sweatdrop, tindakan Leo terlalu jauh, "Tolong jangan berlebihan juga, aku jadi merasa nggak enak pada Rio."
"Enakin aja, yang diprotes paling juga aku. Lalu mau sebuah pelukan? Aku ragu Rio akan memberikannya padamu," tanya Leo sambil merentangkan kedua tangannya.