"Ren..."
Yang dipanggil tak menyahut, tatapannya kosong membisukan suara. Lalu lalang jalanan kota sedikit menulikan pendengarannya.
"Renn!" teriaknya sekali lagi, kali ini dengan sedikit tekanan. Laki-laki itu mengepalkan tangan dengan keringat panas di pelipis. Yang dipanggil pura-pura tuli dan jelas ingin mempermainkan.
"ORENNN!!!" jerit laki-laki itu mengeluarkan suara baritonnya, "Gue gak tuli!" tukas gadis itu tak terima, dia membulatkan matanya dengan sorot mata yang tajam. Melotot.