La Ba'sa

Restu syndi yani
Chapter #3

Chapter#3

Satu minggu kemudian…

Hari yang sangat aku nanti-nanti. Pagi hari pukul 06.00 WIB aku sudah siap dan rapih mengenakan seragam sekolah.

“Ayah, ayo kita berangkat,” rengekku “Jangan buru-buru, sarapan dulu,” cegah ibu.

“Tapi Bu, kalo sarapan dlu nanti aku telat. Aku kan pengen dapet kursi paling depan,” keluhku pada ibu.

“Anan enggak akan telat sekolah, karena sekolah akan dimulai jam 08.00, sedangkan sekarang masih jam 06.00.” Akhirnya aku pun mengiyakan perkataan ibu.

Setelah sarapan aku pun langsung berangkat ke sekolah diantarkan Ayah naik ontel.

Jarak sekolah yang tidak terlalu jauh dari rumahku dan hanya membutuhkan waktu sepuluh menit untuk sampai di sana.

“Anan belajar yang sungguh-sungguh yah. Jangan berantem sama temanmu,” ujar ayah.

“Iya Ayah,” kataku sambil mencium pundak tangan ayah.

Lalu ayah pun pergi. Walaupun aku masih tergolong anak kecil, tapi aku tidak mudah untuk mengeluarkan air mata. Di lain sisi ketika teman-temanku ditemani oleh ibunya, aku lebih memilih sendiri.

Suasana sekolah masih sepi, hanya ada beberapa siswa saja yang baru datang. Aku pun berjalan menuju kelasku. Disana belum ada satu pun yang datang, kecuali aku. Aku mengambil posisi duduk di kursi paling depan yang dekat dengan guru.

Setelah beberapa menit, datang seorang anak laki-laki yang sudah kuketahui identitsanya.

“Wah! Anan kita ketemu lagi,” sapanya

“Kan Zein yang nyuruh Anan buat daftar disini.”

“Iya, tapi aku kira Anan gak akan sekolah disini.”

Lihat selengkapnya