La Ba'sa

Restu syndi yani
Chapter #6

Chapter #6

"Es…, es…, es…, ayo dibeli esnya.” Teriakan yang selalu terdengar sepanjang jalan di setiap harinya. Tak peduli sepanas apapun matahari yang menyongsong, hal terpenting bagiku adalah es dapat terjual habis.

Setiap berjualan, Anan tak pernah tidak membawa buku, kemanapun ia pergi pasti ada buku di genggaman tangannya. Semangat membara dalam jiwa Anan, pekerjaan yang sangat ia tekuni guna membantu perekonomian keluarga. Walau pun di usia yang cukup dini.

Anan adalah anak yang tidak pernah meminta uang pada orangtuanya, tak pernah meminta jatah uang jajan ketika sekolah. Sudah diberi makan saja, ia sudah bersyukur. Anan tidak mau banyak merepotkan keluarga, terutama orangtuanya.

Bukan hanya ke sekolah dasar saja aku membawa jualanku, bahkan ketika sekolah madrasah pun aku membawa jualan itu seperti sekarang ini.

“Anan aku mau beli esmu,” teriak seseorang yang seumuran denganku. Aku pun langsung menghampirinya.

“Aku mau dua yah.” tak lama datang segerombolan anak lainnya.

“Aku mau tiga.”

“Aku mau satu.”

“Aku mau tiga.” Hingga akhirnyam es yang ia bawa habis tak bersisa. Tak lama bel berbunyi, dan umi selaku guru kami, masuk ke dalam kelas.

Lihat selengkapnya