La Ba'sa

Restu syndi yani
Chapter #7

Chapter #7

Lima tahun kemudian.

Kringggg… bel yang dinanti-nantikan oleh para murid di kelas 6 A. Dalam sekejap, kelas sudah mulai kosong. Aku masih saja merapikan alat-alat tulisku. Tak lama dari balik pintu, seseorang masuk ke dalam kelas dan menghampiriku. “Nan, kamu dipanggil Ibu Susi untuk menghadap ke ruangannya.” lalu ia langsung keluar tanpa menoleh sedikit pun.

“Ada apa bu Susi memanggilku ke ruanganya,” gumamku.

Tak mau menunda-nunda akhirnya akupun segera menuju ruangan ibu Susi. “Assalamualaikum,” ucapku yang berdiri di ambang pintu yang terbuka.

“Waalaikumussalam,” jawab Bu Susi dan mempersilahkanku masuk.

Lalu ibu Susi menunjukkan padaku selembar kertas dan aku pun segera mengambilnya.

“Kenapa cuma Anan yang diberitahu hasinya bu. Sedangkan, teman-teman yang lain tidak?” tanyaku pada bu Susi.

“Awalnya Ibu enggak akan ngasih tau hasilnya kepada siapapun, tapi ibu merasa ada yang berbeda. Oleh karena itu, ibu ingin bertanya langsung. Tidak seperti biasanya, kamu mendapatkan nilai di bawah 90.” “Emm. Kemarin Anan keliru bu,” aku bingung harus bagaimana menanggapinya. (Keduanya terdiam hingga suasana menjadi hening)

“Anan kamu masih jualan es?” tanya ibu Susi yang memecahkan keheningan.

“Masih bu.” sambil mengangguk pelan.

“Ibu mau kamu belajar dengan fokus dan sungguh-sungguh. Sebentar lagi ujian kelulusan, ibu minta mulai besok kamu jangan jualan lagi,” ucap Bu Susi dengan memohon.

Lihat selengkapnya