La Ba'sa

Restu syndi yani
Chapter #8

Chapter #8

Tak terasa, ujian sudah di depan mata. Aku mengikuti arahan ibu Susi agar tidak berjualan lagi, sekarang aku lebih fokus belajar untuk menghadapi ujian.

Malam ini sangat bersahabat, aku belajar dengan fokus di tengah kesunyian malam. Beberapa buku tertumpuk rapi di hadapanku, tak henti-hentinya aku membaca lembar demi lembarnya. Fokusku tertuju hanya untuk belajar. Aku tidak ingin mengecewakan orang yang telah memberikan kepercayan padaku.

Keesokan harinya, aku pergi ke sekolah tanpa membawa es lagi. Seluruh siswa bersiap untuk ujian. Suasana kelas begitu hening dan tenang, terpampang tulisan “Harap tenang sedan gada ujian”.

Ujian pun dimulai, seluruh siswa folus membaca dan mejawab setiap soal. Terdapat rasa jenuh, karena biasanya isi kelas begitu ramai dan riuh.


Anan mengingat kejadian dua tahun lalu yang begitu membekas dalam hidupnya.

Anan si bocah kurus sedang sibuk dengan barang jualannya. Brugh… seorang anak menendang jualan es milik Anan. Anan si pemilknya pun langsung naik darah dan langsung menyerang temannya, hingga menyisakan memar di wajah temannya dan dimarahi oleh ibu Susi.

Bagi Anan rasanya kurang asyik jika tidak jahil dan bertengkar dengan temannya, tapi sekarang Anan harus fokus dengan ujian yang harus disiapkan dengan benar-benar.

Lihat selengkapnya