La Ba'sa

Restu syndi yani
Chapter #11

Chapter #11

Satu minggu kemudian.

Aku dan para jamaah lainnya sedang mendengarkan kajian malam yang disampaikan oleh salah satu ustaz di kampungku. Di antara jamaah yang hadir, aku adalah jamaah termuda.

Aku paling tidak mau ketinggalan pengajian di masjid, walaupun besok aku harus sekolah aku rela bergadang demi menghadiri pengajian. Aku tidak memiliki teman ketika mengaji, tapi tidak menjadi masalah bagiku. Aku akan tetap menyukai kegiatanku ini.

Impianku bisa menjadi ustaz seperti orang di hadapanku, bisa berbagi ilmu kesana kemari, memiliki banyak pengalaman dan relasi yang tersebar di mana-mana. Sekitar pukul dua belas malam, pengajian baru selesai. Akupun langsung pulag ke rumah karena besok harus sekolah.

Keesokan harinya Anan dan teman-temannya sudah sampai di sekolah, dan bel masuk kelas pun sudah berbunyi tapi sejak tadi guru tak kunjung datang juga.

Tak lama, datang seorang pengurus OSIS ke kelas dan mencariku. “Permisi, apa disini ada murid bernama Anan An-nuhat?” tanyanya sambil berdiri di samping meja guru.

“Saya ka,” kataku yang berada di hadapannya.

“Kamu ikut saya ke ruang OSIS sekarang!” titahnya dengan suara datar dan dingin. Tak mau banyak tingkah, aku akhirnya hanya tunduk dan mengikutinya. “Maklum Anan masih anak baru nurut ajah dulu,” gumamku.

Lihat selengkapnya