La Ba'sa

Restu syndi yani
Chapter #14

Chapter #14

Perjalanan yang cukup melelahkan, kami rasakan. Jarak tempuh yang cukup jauh yang menghabiskan waktu tiga hari tiga malam perjalanan, tidak menyurutkan semangat kami sedikit pun.

Aku sangat terkejut, ketika aku sampai di pondok, kulihat area pondok yang begitu luas nan indah bak miniatur surga di dunia, disertai dengan banyaknya manusia yang sibuk menuntut ilmu dan beribadah kepada Allah.

“Assalamualaikum Ustaz.” Seorang santri mendekati kami dengan senyuman.

“Waalaikumussalam, Fahri.” jawab kak Hammani. “Bagaimana kabar antum, Ustaz?” tanya Fahri pada kak Hammani.

“Alhamdulillah saya baik, kamu bagaimana?”

“Alhamdulillah Fahri baik Ustaz,” Ia tersenyum pada kak Hammani.

“Syukurlah. Oh ya Fahri, perkenalkan ini Anan adik saya, dia akan menjadi salah satu santri di pondok ini. Ana minta tolong agar kamu mengantarkan Anan ke kamarnya.”

“Baik Ustaz.”

“Anan kamu ikut dengan akhi Fahri yah,” kata kak Hammani.

“Iya kak,” jawabku sambil membawa tas besar di pundak.

“Mari Anan.” Fahri langsung mengajakku, dan aku langsung mengikutinya.

Fahri adalah salah satu santri senior yang bermukim di pesantren, ia adalah anak yang aktif serta cerdas. Aku dan Akhi Fahri berjalan melewati bangunan-bangunan indah yang ada di sekitar pesantren. Bagunan-bangunan itu tak terlihat mewah, namun lingkungannya yang sangat bersih membuatnya sedap di pandang mata. Akhirnya, kami kami sampai pada asrama yang akan kutinggali. Ibnu Sina Dormitory, itulah nama asramaku.

Lihat selengkapnya