La Ba'sa

Restu syndi yani
Chapter #19

Chapter #19

Malam yang hening, karena seluruh santri telah lelap dalam tidurnya. Namun, Anan tengah membaca buku sebagaimana kebiasaannya sejak kecil.

Tiba-tiba seseorang bangun dari tidurnya, “Anan, kamu belum tidur?” tanyanya padaku sambil mengucek mata.

“Belum Akhi,” jawabku dengan mata yang sudah terlihat sayup.

“Memangnya Anan enggak ngantuk?” Akupun menggelengkan kepala

“Yasudah, tapi kamu jangan tidur terlalu larut malam. Karena, badanmu juga mempunyai hak untuk beristirahat.”

“Baik, Akhi,”

Akhi Rasya bangkit dari kasurnya lalu melangkah ke luar kamar.

“Akhi Rasya mau ke mana?” tanyaku dengan rasa penasaran.

“Mau tahajud. Anan mau ikut?”

“Tapi, Anan belum tidur.”

Akhi Rasya tesenyum padaku dan aku semakin dibuatnya bingung.

“Anan, kita boleh melaksanakan sholat tahajud walaupun kita belum tidur sama sekali, tapi lebih baiknya jika kita tidur dulu sebelum melaksanakannya.”

“Jadi bagaiman, Anan mau tidak?”

“Anan mau akhi,” kataku langsung berdiri dan segera mengambil wudhu.

Melaksanakan shalat di waktu malam yang sangat syahdu, hanya ada aku dan akhi Rasya. Di saat yang lain terlelap dalam tidur. Sedangkan kami bermunajat pada Tuhan yang maha agung.

***

Lihat selengkapnya