La Ba'sa

Restu syndi yani
Chapter #20

Chapter #20

Seorang gadis cantik sedang duduk di bangku taman, ia ditemani oleh buku dan pulpen yang berada di genggamannya. Yura Al-Hanani, kerap disapa Yura.

“Yura,” panggil seseorang, lalu ia duduk di sampingnya. Yura hanya menoleh dan memberikan senyuman.

“Kelihatannya kamu bahagia yah.”

“Iya Ma, Yura bahagia banget kalau duduk ditemani buku dan pena.”

“Tapi kamu harus inget sama waktu, ini udah sore kita harus pulang.”

“Mama, Yura belum pengen pulang.”

“Mama tahu. Tapi, nanti besok Yura masih bisa ke sini lagi, sekarang Yura pulang dulu yah sama Mama.”

Yura tak suka berdebat, akhirnya ia menuruti apa yang dikatakan oleh mamanya. Taman adalah tempat favoritnya untuk menyendiri, ditemani oleh buku-buku yang ia miliki. Namun sekarang, ia harus rela meninggalkan tempat itu. Lagi pula benar kata mama, besok aku masih bisa ke taman itu lagi. Jika tadi mama tidak datang menjemput, mungkin Yura takkan ingat pulang.

Sesampainya Yura dan mama di rumah, ia langsung menuju kamar untuk membersihkan badannya karena seharian di taman. Sedangkan mamanya pergi ke dapur untuk mempersiapkan makan malam. Setiap kali mamanya ingin memesan makanan online, Yura selalu menolak dengan alas an masakan mama lebih lezat dari masakan lainnya.

Tak lama, mama Yura selesai dengan masakannya. Yura yang berada di anak tangga terakhir, langsung menghampiri sang mama.

“Em, enak ni Ma,” kata Yura sambil mencium makanan itu.

“Enak dong, kan mama yang masak.” Mama Yura menyinduk nasi.

Meja makan yang besar, rumah yang luas, hanya diisi oleh dua orang saja. Sedangkan papa Yura sedang ada tugas di luar kota dan kakaknya Yura berada di pesantren untuk menimba ilmu.

“Mama,” panggil Yura dengan suara lembut.

“Iya Nak?” sambil mengelus kepalaku

“Yura kangen sama papa dan kakak, rumah ini enggak seenak dulu ma, sekarang sepi banget.”

“Yura, kalo kamu kangen papakan bisa video call.”

“Tapi Ma, Yura maunya ketemu langsung.” mata Yura sudah berbinar.

“Yura, papa juga enggak mau pergi jauh ninggalin kita semua, tapi semua ini dilakukan demi kebaikan kita juga. Kalau papa enggak kerja, kita makan apa, Nak?” jelas mama pada Yura, putri kesayangannya.

Lihat selengkapnya