La Ba'sa

Restu syndi yani
Chapter #25

Chapter #25

Malam yang sunyi ditemani bintang-bintang yang berkelap-kerlip di atas sana. Aku sedang menyendiri di kamar, aku sangat terkejut dengan apa yang terjadi tadi siang. Orang yang selama ini baik kepadaku, mengapa seketika sudah berubah secara drastis.

Dengan adanya masalah ini, niatku untuk meminang anaknya kini tergugurkan secara perlahan. Aku sadar kita beda kasta dan mungkin dia bukan jodohku.

Di tengah lamunanku, ustaz Hammani datang menghampiriku, “Assalamualaikum, Anan.”

Aku langsung menoleh padanya dan menjawab salamnya

“Waalaikumuslam,” jawabku.

Lalu ia duduk di sampingku dan memberikan sebuah amplop. Akupun langsung membuka isinya. Ternyata itu adalah surat perpindahan kami dari pesantren.

“Kakak mau ke mana setelah ini?”

“Kita akan kembali ke pondok, tempat di mana kita dididik.” Ada rasa rindu pada tempat itu, namun jika aku kembali maka sama saja aku menambah luka ini. Tempat itu adalah tempat dimana aku bertemu Yura, gadis yang selama ini aku kagumi.

“Kayaknya aku enggak bisa ikut sama kakak,” ujarku pada ustad Hammani.

“Lalu kamu mau ke mana?” tanya ustad Hammani padaku dengan penuh kekhawatiran.

“Besok aku mau pulang terlebih dahulu, rasanya aku sangat ingin bertemu ibu ayah dan Saida, aku nggak lama hanya sekitar tiga hari. Aku berniat untuk mengajak Saida mondok, syukur syukur nanti dia mau.”

“Hati-hati di perjalanan, titip salam kakak untuk ibu, ayah dan juga saida.”

***

Lihat selengkapnya