La Ba'sa

Restu syndi yani
Chapter #28

Chapter #28

Enam bulan kemudian.

Hari demi hari, pikiranku mulai tenang. Kini aku menjalani aktivitasku menjadi seorang ustaz sekaligus mahasiswa. Semua biaya kuliahku dibantu oleh Ustaz Azhari, yang memberikan kepercayaannya padaku. Beliau banyak mengajakku ke berbagai tempat. Kemanapun beliau akan pergi, aku pasti ada bersamanya. Sekarang aku dan ustaz Azhari sedang duduk di teras rumah beliau.

“Nan, jangan canggung. Anggap ustaz ini sama seperti kakakmu,” katanya padaku.

“Syukron ustaz, antum udah banyak bantu Anan. Sekarang Anan merasa lebih baik.”

Ustaz Azhari membuat kehidupanku lebih baik di sini, rasanya jiwa-jiwa yang sebelumnya melemah kini hidup dan bangkit kembali seperti sediakalanya.

Sebuah motor vespa tua datang memesuki area rumah ustaz Azhari. Ia pun langsung memarkirkan motornya di depan rumah dan menghampiri kami yang sedang berbincang. Orang itu tak lain adalah ustaz Hammani.

“Assalamualaikum.” Ia menjulurkan tangannya.

“Waalaikumussalam.” lalu aku pun mencium pundak tangan miliknya.

Lihat selengkapnya