Tanggal 3 maret 2035
Ravyna Clamentyn, semua orang mengenalnya sebagai gadis biasa saja yang tidak menarik semasa sekolahnya.
Ravyna lulus dari sma-nya saat dia berusia delapan belas tahun, setelah kelulusannya itu Ravyna tidak lagi melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi karena dia memilih untuk bekerja membantu keluarganya yang hidup serba pas-pas-an.
Di usianya yang kedua puluh tahun, Ravyna sudah dua tahun bekerja sebagai pegawai toko baju milik bibi Melinda yang ada di Cianjur.
Bibi Melinda adalah seorang janda yang di tinggal menikah kembali oleh suami terdahulunya dan dari pernikahannya itu bibi Melinda tidak diberi anak, membuat dia hanya bisa menghabiskan masa tuanya seorang diri.
Meski bibi Melinda tidak memiliki anak, dia selalu menganggap Ravyna dan karyawan-karyawan yang memang kebanyakan remaja kisaran 16 tahun ke atas seperti anaknya sendiri.
Bahkan bibi Melinda memperlakukan semua karyawannya dengan baik dan mengijinkan para karyawan yang berasal dari luar kota, seperti Ravyna yang berasal dari bandung. Rina, Jenny, Aluvi yang berasal dari semarang, serta Kinanta yang berasal dari banten menginap di rumah bibi Melinda secara gratis selama mereka bekerja di tokonya.
Pagi ini seperti biasanya, Ravyna menjadi orang yang terakhir bangun. Ketika dia bangun semua orang sudah tidak ada di rumah.
Bibi Melinda dan teman-temannya yang lain sudah lebih dulu berangkat ke toko.
Ravyna yang notabenya adalah anak pemalas dan suka bangun kesiangan terkadang membuat bibi Melinda dan teman-temannya merasa kesal dan greget dengan gadis itu.
Padahal semua orang termasuk bibi Melinda sendiri sudah berulang kali memberitahu Ravyna untuk selalu bangun tidur dan kerja tepat waktu, tapi gadis itu tetap mengulangi kembali kebiasaanya itu. Seolah semua nasehat dari teman-temannya dan bibi Melinda hanya lah angin lalu.
Bibi Melinda yang sudah lelah menasehati Ravyna akhirnya membiarkan apa pun yang gadis itu lakukan termasuk bangun kesiangan dan berangkat kerja yang selalu tidak tepat waktu.