Blurb
Isabel sangat berteman baik dengan kertas dan pena. Meski seisi dunia tak mendukungnya, Isabel merasa kalau yang ia lakukan bukanlah kesalahan dan ia berhak menjadi apapun yang dirinya inginkan. Perihal karir ia berjuang tanpa putus asa, perihal cinta banyak laki-laki yang menginginkannya walaupun pada akhirnya cintanya berlabuh di pemberhentian yang salah. Isabel merasa tak pernah ada sosok yang benar-benar tulus padanya sebelum bertemu Viscount Flint yang memiliki perbedaan status sosial dengannya. Ia dilanda depresi, berjuang untuk menyembuhkan dan mencintai dirinya sendiri. Hari itu, Isabel ditemukan tak bernyawa di dalam kamar tidurnya. Pengalaman dan pembelajaran di hidupnya kini telah menjadi kenangan indah yang patut diabadikan.