🌹🌹🌹
Rose berdiri di depan stan es krim. Kepala menengok kanan-kiri, melihat-lihat kesana-kemari. Hari ini hari minggu, karena suntuk di rumah akhirnya Rose memutuskan untuk pergi ke taman bermain, biasanya di hari libur seperti ini ia pergi bersama kedua orang tuanya.
Karena lelah memutari taman ini sendirian, Roae memutuskan untuk berhenti sebentar di depan stan es krim untuk membeli es krim kesukaannya.
"Mawar! Nih es krim lo!" penjual es krim itu mengejutkan Rose. Sambil menyodorkan es itu ke wajah Rose.
"Ihhh ya ampun, kak Intan! Kena kan!" kesal Rose sambil mengelap noda es krim di hidungnya. Sedangkan si perempuan tertawa. Rose berjalan ke sisi si perempuan lalu menggosokkan hidunganya ke baju si perempuan.
"Rosee!! Ihhh!" Rose mengambil es krimnya lalu berlari meninggalkan stan es krim tersebut.
Penjual es krim itu sudah sangat mengenal Rose, karena Rose sudah sering kali membeli kesana jika berlibur bersama kedua orang tuanya. Bahkan Rose sudah menganggap perempuan yang bernama Intan itu seperti saudaranya sendiri.
Rose tersenyum sambil menjilati es krimnya, ia melihat ada sebuah bangku kosong di dekat taman. Rose berjalan kesana dan duduk di bangku itu.
Matanya menatap sekeliling, sudah 3 hari orang tuanya meninggalkan dirinya. Rose begitu merindukan mereka.
Rose meletakkan es krimnya begitu saja kala melihat seorang anak kecil tengah berjalan kearahnya.
"Ehh-ehh ya ampun! Kamu mau kemana sayang?" tanya Rose sambil menggendong anak itu yang tengah berusaha naik ke bangku yang ia duduki.
"Lo capa?" tanya si bayi sambil menepuk-nepuk pipi Rose. Mata Rose mendelik, 'Lo?' katanya.
"L-lo?" tanya Rose gagap.
"Atu Amin!" ucap anak itu sambil menyodorkan tangannya.
"Nama kamu amin?" tanya Rose heran, anak imut seperti ini bernama Amin? batinnya.
Rose menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Aku Rose." jawab Rose sambil menyambut uluran tangan si anak.
"Los? antik, aya ama atu!" ucap anak itu sambil memeluk Rose. ( Rose? Cantik kaya mama aku)
"Ahahahaha!" Rose tertawa sumbar mendengarnya sambil membalas memeluk anak itu.
"Mama kamu mana?" tanya Rose sambil menatap anak itu.
"Ama ata pai ata di culga, atu dak au imana." jawabnya sambil mengibaskan tanganya tanda tak tahu dengan mulut yang berbicara dengan sangat lucu. (Mama kata Pai ada di surga, aku gak tahu di mana)
"Surga?" tanya Rose memastikan. Si anak mengangguk. Rose mengerucutkan bibirnya sedih sambil memeluk kembali anak itu, sungguh menggemaskan pikirnya.
"Yasmine!! Kamu dimana?" Seorang pemuda tinggi tengah berdiri tak jauh dari mereka, sambil menengok kesana-kemari.
Rose melihat mata anak itu berbinar.
"Pai!!!" teriak anak itu sambil memiringkan kepalanya dan tersenyum lalu mengayunkan kakinya yang menggantung di kursi. Rose menengok ke arah orang yang ia panggil.
"Oh my gosh! Tuh orang mana putih gantengnya ya tuhan! Paripurna!"
Mata Rose sampai tak berkedip memperhatikan si pemuda berjalan ke arah mereka. Namun ia segera menggelengkan kepalanya cepat.
"Inget! Lo punya Tristan! Jangan sampe lo selingkuhin dia! Ahhh... Ta-tapi nih orang menggoyangkan kesetiaan gue!!!"
Pemuda itu berjongkok di depan anak kecil di sampingnya, mata pemuda itu menatap khawatir si anak.