La Vie En Rose

deliaafebri
Chapter #6

05 - Bitter or Sweet 17

🌹🌹🌹

Besok, Rose begitu antusias sambil melihat kalender di dinding kamarnya. Besok adalah ulang tahunnya yang ke 17. Rose kembali menuju meja riasnya dan mengambil pe-roll rambut yang sudah ia diamkan sedari tadi. Tristan mengajaknya untuk dinner malam ini. Maka dari itu ia harus berpenampilan secantik mungkin untuk kesayangannya itu.

Setelah tadi siang mereka berbaikan, Rose begitu senang. Hingga tanpa sengaja ia menyenggol lehernya dengan pe-roll rambut itu.

"Awww! Panas!" Rose meletakkan roll tersebut begitu sambil mengekus lehernya. Pe-roll itu meninggalkan bekas merah di lehernya, tak besar terlalu besar hanya saja begitu terlihat di kulit Rose yang putih.

"Yahhh.... " Rose melihat bekas itu dari kaca di depannya.

Rose akhirnya memilih untuk menutupi bekas luka itu dengan rambutnya.

"Nahh... Gini kan bagus!" Rose memuji hasil karyanya pada dirinya. Dengan dress hitam yang glamor selutut di tambah rambutnya yang keriting gantung serta sedikit polesan make up wajah anggunnya membuatnya terlihat sempurna.

Rose mengambil tas sling bag Chanel miliknya, lalu memasukan ponsel juga dompetnya kedalam sana. Rose berjalan menuju rak sepatu dan mengambil heels nya.

Rose berjalan keluar kamar dengan bersenandung. Si bunga kini tengah mekar dan harum karena bahagia.

Ting...

Tiba-tiba Rose merasakan ponsel di tasnya bergetar. Rose dengan cepat membuka tas nya.

Rose berjalan kembali ke kamarnya lalu mendudukkan tubuhnya ke sofa.

"Rose... Maaf ya kita gak jadi pergi. Aku ada urusan mendadak sama mama... Gimana kalo kita dinnernya besok aja? Sekalian ngerayain ultah kamu ya. Maaf ya sayang:( Besok aku janji bakal kasih kejutan yang gak akan pernah kamu lupain selamanya. Love you."

Rose menganga tak percaya. Ia membuang mukanya sambil menggeleng tak percaya.

"Dasar sinting! Kenapa gak dari tadi coba ngabarinya!!! Ahhhhh!!! Tristan, fucek lo!! Gue udah dandan cantik gini! Malah gak jadi pergi! Kan sayang. Sialan!" Rose membuang sepatunya secara asal lalu merebahkan tubuhnya ke atas kasur.

"Huaaaaa!! Momy!" Rose tengkurap lalu memukul-mukul bantalnya.

Ia terisak sambil masih memukul bantalnya. Baru tadi ia mekar dan memunculkan bau harum. Sekarang, karena si kumbang tak jadi datang kepadanya ia langsung merunduk dan melayu.

🥀🥀🥀

"Dasar bajingan kamu! Kamu selingkuh di belakang ku? Selama 18 tahun?!!!" Seorang wanita tengah memukul-mukul seorang pria dengan tasnya di dalam sebuah mobil.

Pria itu menggunakan tangannya sebagai tameng untuk melindungi dirinya dari pukulan wanita itu yang semakin menggila.

"Hey! Hey! Dian, dengar dulu! Aku bisa jelaskan!" Pria itu mencoba untuk menjelaskan semuanya. Ia memegang kedua tangan wanita itu lalu menatap dalam matanya.

"Jangan pernah pegang aku lagi! Kau menjijikan!!" Wanita itu kembali berontak untuk melepaskan tangannya.

"Ini semua salah paham--"

"Salah paham kau bilang!! Sudah jelas-jelas di surat ini terdapat namamu dan nama perempuan itu, sudah jelas juga tertera disini tahun 2002 satu tahun setelah kita menikah Satya!! Dan kau masih ingin mengelak? Astaga!! Aku rasa, aku adalah wanita terbodoh di dunia yang mempercayai pria brengsek seperti mu!" Wanita itu terisak sambil meremas kertas di tangannya dan membuangnya keluar dari mobil.

Pria di sampingnya menatapnya dengan sendu.

"Aku minta kita pisah sekarang juga! Setelah itu aku akan membawa anakku pergi sejauh mungkin dari pria brengsek sepertimu!" Wanita itu memcoba keluar dari mobil tapi tidak bisa karena mobil itu terkunci.

"Buka pintunya Satya!!" Wanita itu menggedor pintu mobil.

"Tidak! Tidak ada yang bisa memisahkan ku dari putriku! Tidak, meskipun itu kau sekalipun Dian!!" Pria itu menatap wanita itu dengan marah.

"Pria brengsek sepertimu masih bisa menyebut anak sebaik dirinya putri? Kau harusnya berpikir bagaimana jika dia mendengar penghianatan ayahnya yang ia lakukan bahkan semenjak ia masih berada dalam kandungan!" Wanita itu menunjuk pria itu dengan marah.

"Bagaimanapun dia adalah putriku!" bentak pria itu.

"Kurasa dia tak akan sudi menganggap mu ayah lagi setelah mendengar semua ini!!" Wanita itu kembali berusaha membuka pintu mobil dengan menekan tombol di jendela pengemudi. Tapi tangannya langsung di cekal oleh pria itu.

"Kalau begitu jangan sampai ia mendengar semua ini!" ucapnya sambil meremas tangan wanita itu dengan kuat. Hingga si wanita kesakitan.

Wanita itu berusaha memberontak ketika pria itu mengeluarkan pistol. Ia menyadari jika mobil keduanya tengah berada di dekat jurang. Ia sengaja menyenggol stir mobil dengan tangannya agar arah mobil itu menuju jurang.

Wanita itu langsung menggigit tangan pria itu hingga mengeluarkan darah.

Lihat selengkapnya