Sebuah mobil SUV menepi pelan ke pinggir jalan depan terminal Blok M, garis pembatas polisi terpasang memisahkan antara waerga umum dan petugas kepolisian yang sedang melakukan olah TKP. Dua orang petugas turun dari SUV itu. Bachtiar dan Joni, anggota kepolisian dari Polres Jakarta Selatan
"fiuuh..Panas sekali hari ini.." kata Bachtiar salah seorang petugas reserse senior, sambil memakai topi rimba yang mirip dipakai oleh para opsir polisi di serial detektif.
"biasa aja menurutku..." timpal Joni sambil terus berjalan ke arah police line, disana sudah ada beberapa petugas forensik dan petugas lain yang bersiap menyambut.
"Siapa yang kita dapat kali ini..?" tanya Joni pada salah satu petugas, matanya melihat mayat yang ditutupi dengan koran ditengah lokasi.
"masih belum diketahui.. identitas hilang beserta dompet ndan, sepertinya ikut dijarah massa, nanti setelah dibawa ke rumah sakit baru kita bisa lakukan pengecekan sidik jari.." jawab petugas tadi yang bernama Rudi.
"Gimana kronologinya.. ?" bachtiar ikut melempar pertanyaan, dia sambil memakai sarung tangan, bersiap untuk melihat lebih detail kondisi mayat.
"Korban Amuk massa seperti biasa... korban turun dari bis..terjadi keributan kecil dan ada yang meneriaki copet..dari beberapa saksi korban sempet menghindar, namun massa yang beringas tiba tiba sudah mengepungnya dan beberapa memukul dengan balok kayu.. korban tewas karena pukulan kayu dikepalanya.. "terang Rudi lagi
"Dasar orang Jakarta sumbu pendek semua... sudah kau cek para saksi lain, pastikan siapa saja yang menjadi pelaku, paling para pedagang, pengamen dan tukang ojek disekitar sini...periksa mereka semua.." umpat Joni.
"Sudah kami lakukan.. sedang kami kumpulkan bukti bukti lain buat menangkap para pelaku aksi maen hakim sendiri.. tapi kebanyakan saksi mereka enggan untuk bicara.."balas Rudi
"Ah... kau kayak baru aja nangani ginian.." komentar Bachtiar agak kesal
"Baik Ndan.. akan kami tangani, tapi.. ada hal lain yang mungkin bisa bapak liat lebih dekat..." kata Rudi sambil menunjuk ke lokasi Mayat.
Bachtiar bergegas menuju mayat yang masih tergeletak itu, sementara Joni masih mengedarkan pandangan ke sekitar lokasi TKP melihat beberapa petugas sedang memeriksa warga dan orang-orang yang trelibat dalam aksi pengeroyokan ini.
"Jon.. liat ini.." teriak Bachtiar yang sedang memeriksa kondisi mayat. Joni pun bergerak mendekat. Pandangannya tajam menuju arah yang ditunjukkan oleh bachtiar.
"Telunjuk tangan kanannya hilang.. ada yang sengaja motong.." kata Bachtiar
"Hemm.. siapa yang usil kali ini.." komentar Joni singkat
"bukan hanya itu.. liat sepatu dan ikat pinggang yang dipakai korban, bermerek semua, kurasa dia bekerja di sekitaran SCBD.. Eksekutif, sudah jelas kalau dia bukan Copet.. tapi dituduh copet lalu dipukuli massa... bisa jadi ini malah perampokan.. atau pembunuhan berencana, korban sudah diincar.."tegas Bachtiar.