Tiga puluh dua tahun yang lalu, aku masih seorang wartawati politik. Mungkin karena hasil laporanku yang memuaskan, aku kerap ditugaskan ke Negara-negara yang sedang mengalami krisis politik.
Suatu waktu aku ditugaskan ke Pakistan, meliput jalannya pemilu di tahun 1985. Pemilu yang diadakan atas desakan rakyat itu kembali memenangkan Jendral otoriter Zia Ul-Haq sebagai pemimpin negara pecahan India tersebut. Laporanku membuat oplah koran melonjak tajam. Hasil dari kerja kerasku mengantarkanku dari satu panggung ke panggung penghargaan lainnya, hingga kini aku menjadi Pemimpin Redaksi dari sebuah majalah perempuan ternama di kota ini.
Entah karena memang hasil kerjaku yang memuaskan atau dia.. pria itu yang jatuh hati padaku. Tak perlu ditanya apakah aku jatuh hati padanya? Bahkan dialah alasanku satu-satunya melamar pekerjaan sebagai wartawati di perusahaan media ini. Sebagai seorang mahasiswi Fakultas Hukum, tak pernah terlintas dalam benakku akan menjadi seorang jurnalis. Tapi dia, dia mengubahnya. Tak hanya membuat profesi ini melintas di benakku, tapi juga mengakar kuat di hatiku.
Masih terekam jelas dalam benakku ketika pertama kali menatap matanya yang sayu, lembut namun tajam menghujam. Pesta pernikahan teman baikku yang juga adalah putri tunggal Walikota, tentu dibanjiri oleh para tamu penting, para pejabat dan tokoh masyarakat, termasuk dia. Pengusaha media yang namanya mulai dikenal di kota ini.
Usianya masih terbilang muda saat itu, menjelang 30 tahun, sementara aku baru 19 tahun. Pertemuan itu sangat singkat. Tangan kami pun hanya berjabat selama tak lebih dari 10 detik. Ayahku yang mengenalkan kami.
“Elang Dharmawangsa,” katanya memperkenalkan diri. Tangannya yang kuning, hangat meremas jemariku. Rasanya tak ingin kulepaskan. Ingin kugenggam lebih lama lagi. Senyumnya melengkung membiaskan warna pink yang menawan. Bibir itu pasti tak pernah menyentuh rokok ataupun cerutu. Tak hanya itu, hidungnya mancung seperti beberapa karakter wayang, rambutnya yang hitam bergelombang terlihat mengilat di bawah cahaya lampu kristal.