Ini hari keduaku pergi ke sekolah. Hari ini merupakan hari puncak Orientasi Siswa Baru SMANUS. Aku mengenakan pakaian yang sama seperti kemarin. Tidak lupa membawa alat tulis dan pakaian khusus yang akan dikenakan selama kegiatan OSB, yakni kaos putih dan celana panjang hitam seperti celana training. Di belakang baju kaos putih tersebut terdapat tulisan “OSB SMANUS TAHUN 2010”. Selain itu aku juga membawa topi hitam dan slayer hitam. Pakaian dan atribut yang kubawa hari ini menurutku sangat lucu. Kami akan memakainya setelah upacara penyambutan selesai.
Jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh. Aku bergegas menyambar ransel pinkku, dan langsung berangkat setelah berpamitan dengan Bibi.
Aku berjalan dengan setengah berlari karena takut terlambat mengikuti OSB. Bisa dihukum sama Panitia kalau sampai itu terjadi.
Sesampainya di sekolah, Winda dan Caca ternyata sudah tiba. Terlihat mereka berdua sedang duduk mengobrol di trotoar dekat parkiran sekolah. Ketika aku menghampiri ke sana, mereka berdua langsung berdiri dan memandangiku.
"Irena, kamu kok lama banget sih perginya!? Padahal aku tadi jalannya udah pelan-pelan banget lho, biar bisa ketemu kamu di jalan. Ehh kamunya nggak muncul-muncul!" Winda mendengus kesal kepadaku.
Aku tertawa sambil menjelaskan bahwa hari ini aku bangun kesiangan. Mereka berdua lalu mengajakku menaruh tas di loker untuk sementara selama kami mengikuti upacara. Setelah itu, kami bertiga pergi ke aula karena upacara penyambutan sebentar lagi akan dimulai.
Beberapa menit kemudian, seluruh Siswa baru, Panitia OSB dan Para Guru SMANUS berkumpul dan berbaris di ruang aula ini untuk mengikuti upacara pembukaan ini.
Sepuluh orang siswa baru berbaris tersendiri di tengah ruangan, berhadapan dengan Kepala Sekolah. Mereka mengenakan selempang bertuliskan “SMA Negeri Unggulan Nusantara Jakarta”. Sepertinya mereka siswa berprestasi yang kemarin namanya disebutkan. Soalnya kulihat ada Ardiyat di barisan itu. Ada juga Erik di sana, seperti diungkapkan oleh Shila kemarin.
Mereka akan mewakili siswa baru untuk melakukan “SUMPAH” sebagai siswa SMAN Unggulan Nusantara Jakarta.
Upacara penyambutan pun dimulai dengan pembacaan Do'a dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Lalu dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Sekolah yang akan berpidato. Beliau sedang berdiri di barisan paling tengah ruangan. Saat dipersilakan melakukan sambutan, Beliau menyampaikan beberapa hal yang intinya menyuruh kami untuk belajar dengan baik, dan berpesan kepada kami untuk tidak mengecewakan orangtua yang selama ini sudah bekerja keras demi masa depan kami.
Di akhir pidatonya, Kepala Sekolah mengatakan bahwa, "Orientasi Siswa Baru SMANUS tahun ini DIBUKA". Kami semua lalu bertepuk tangan.
Terakhir dari upacara pembukaan ini adalah melakukan sumpah sebagai siswa SMAN Unggulan Nusantara. Sepuluh siswa berprestasi yang tadi berbaris di tengah ruangan, mengangkat tangan kanan sambil mengucapkan dengan nyaring perkataan, “Kami, para siswa baru SMA Negeri Unggulan Nusantara Jakarta, berjanji akan belajar dengan sungguh-sungguh, taat pada peraturan, dan siap menghadapi tantangan! (Jakarta, tahun 2010).”
Setelah upacara pembukaan selesai, kami para siswa baru diminta oleh Panitia OSB untuk berganti pakaian khusus untuk kegiatan OSB, serta harus mengenakan atribut dalam waktu yang secepat mungkin. Kami semua langsung bergegas ke toilet untuk melakukannya. Setelah selesai lalu kembali lagi ke aula.
Saat semuanya sudah kembali berada di aula, panitia menyuruh kami mengeluarkan alat tulis untuk mencatat materi yang akan disampaikan. Nanti mereka akan mengecek dengan beberapa pertanyaan kepada orang yang terpilih secara acak, apakah mengikuti materi ini dengan serius atau tidak. Jika ada yang ketahuan tidak serius, maka dia akan diberi hukuman.
Kami diberikan materi mengenai sejarah berdirinya sekolah ini, peraturannya, kegiatan ekskul, klub dan lain sebagainya. Materi tersebut disampaikan oleh para guru dan anggota OSIS SMANUS. Ada juga beberapa alumni yang datang hari ini untuk memberikan motivasi dan menceritakan pengalaman mereka saat bersekolah di sini. Acara OSB ini bagiku sungguh menarik. Tiap kali pergantian sesi, kami melakukan beberapa permainan supaya tidak bosan dan mengantuk. Bahkan ada siswa yang terkena sasaran kejahilan Panitia OSB, terutama siswa yang menarik perhatian mereka. Yang kena pasti disuruh untuk menampilkan pertunjukan.
Panitia melakukan itu kepada siswa yang terpilih agar teman-teman lainnya yang sedang beristirahat merasa terhibur. Mereka melakukannya secara acak alias sesuka hati mereka memilih siapa junior yang akan mereka suruh. Tapi sepertinya mereka lebih cenderung memilih junior yang terlihat menonjol dan menarik di mata mereka. Entah itu karena dia cantik, tampan, ataupun lucu. Di saat seperti inilah para siswa yang terlihat menonjol mulai menyesali kelebihannya. Dan di saat seperti ini pula aku merasa beruntung karena menjadi seseorang yang biasa-biasa saja, alias tidak menonjol, hehehe.
Namun... sialnya ternyata aku juga ikut dikerjai.
Seorang Panitia cowok menyuruhku untuk mencari seorang kakak kelas yang bernama David. Jika aku berhasil menemukannya, aku harus mengajaknya kemari dan mengatakan kepadanya dengan perkataan seperti ini, “Kak David, kamu sangat ganteng dan keren!”.
Aku pun mencarinya dan melakukan pencarian tersebut hingga berkeliling di area sekolah. Namun tidak kutemukan cowok yang bernama David itu. Aku mencoba bertanya kepada Kakak kelas yang kutemui di sepanjang pencarian yang kulakukan. Tetapi mereka sengaja tidak mau memberitahukan siapa dan yang mana orang itu.
Setelah waktunya habis, diketahui bahwa cowok yang bernama David itu ternyata adalah panitia cowok yang tadi menyuruhku melakukan hal itu. Rupanya dia memang sengaja mengerjaiku, huh!
Aku diberi hukuman karena gagal melakukannya. Hukumannya adalah aku harus membaca pidato yang teks nya harus kubuat sendiri dalam waktu lima menit. Isi pidatonya berhubungan dengan sekolah ini. Jika aku tidak berhasil melakukannya, maka hukumanku akan diganti dengan hukuman lain yang lebih berat.
Aku pun langsung bergegas ke belakang untuk melakukan misi tersebut, di saat para yang lain sedang asyik menikmati pertunjukkan dari teman yang sedang menampilkan aksinya.
Tak lama kemudian, aku kembali lagi ke tempat itu sambil membawa secarik kertas yang sudah kutulisi teks pidato. Berhubung aku tidak pandai dalam membuat karangan pidato, aku tadi menulisnya secara asal-asalan. Sehingga malah terdengar seperti puisi jadinya.
Aku pun mulai membacakan pidatoku dengan berdiri di hadapan teman-teman yang lain.
REMAJA NUSANTARA
Salam perkenalan kepada kalian semua, wahai para teman baruku.
Hari ini, pada bulan Mei tahun 2010, kita berbahagia bisa berkumpul bersama di bawah naungan atap Nusantara.
Aku berharap, kita semua akan berteman baik!
Mulai hari ini, kita akan berjuang bersama selama tiga tahun
Untuk meraih cita-cita dan harapan masa depan.
Temanku,
Mari kita wujudkan impian kita
Tanpa ada rasa permusuhan yang bisa merusak persatuan kita