♪ ♪ ♪
Pukul 06.15 pagi, Regi sudah tiba disekolah. Setelah memarkirkan motornya, pemuda itu berjalan menyusuri koridor dengan langkah cukup santai.
Bukan tanpa alasan Regi berangkat sepagi ini, pemuda itu memang sudah berniat dari jauh-jauh hari untuk bisa berangkat pagi.
Alasannya karena dia ingin sampai dikelas tanpa harus mendapat gangguan dari gadis gila yang tidak pernah absen merecoki harinya.
Siapa lagi kalau bukan Niana Azzura.
Tiba di kelasnya, 11 IPA 1, pemuda itu mendengus kesal saat melihat Niana sudah duduk di kursinya sembari memainkan ponsel.
Lagi-lagi Dewi Fortuna tidak berpihak kepadanya.
"Pagi Egi!" senyum lebar khas Niana langsung tercetak saat melihat Regi sudah berdiri dihadapannya.
"Minggir!" kalem tapi ketus, begitulah nada bicara Regi setiap berbicara dengan gadis di depannya.
Niana menatap wajah Regi dengan lekat sejenak lalu kembali tersenyum.
"Oke!" gadis itu bangun dari duduknya kemudian mempersilahkan sang empunya untuk duduk.
Regi mengeluarkan ponsel dari saku celana abu-abu nya, kemudian tangannya dengan cekatan mengetikkan sesuatu di benda pipih itu.
Mencoba asik dengan dunianya sendiri, itulah yang sengaja Regi lakukan.
Dia tidak mau ambil pusing untuk sekedar mendengarkan celotehan unfaedah yang keluar dari mulut Niana, yang sekarang sudah menggeser kursi lain dan duduk disampingnya.
"Gi, kemarin gue nungguin lo pulang tauu, tapi kata Rey lo mau latihan basket dulu. Ya udah gue tungguin, tadinya gue nunggu di kelas, terus pindah ke kantin, terus bosen jadinya pindah ke kamar mandi, pas udah bosen ngacanya gue balik lagi ke kelas, tadinya cuma niat duduk tapi malah ketiduran, pas gue bangun udah jam 5 sore, kan ngeselin!! Kita nggak jadi pulang bareng deh." cerocos Niana panjang lebar.
Niana menghentikan aktivitas membersihkan kuku nya, gadis itu memandangi wajah Regi sebentar dari samping, kemudian tangannya beralih menepuk pelan bahu Regi.
"Apa?" Regi menjawab tanpa minat menoleh. Niana memutar bola matanya, gadis itu kembali menepuk bahu Regi untuk yang kedua kalinya.
Gemas sendiri karena Regi tak kunjung menoleh, gadis itu menangkup wajah Regi, mau tak mau membuat Regi menoleh menatapnya dengan jarak yang lumayan dekat.
"Gue ke kelas dulu ya, nanti ke kantin bareng." Niana berucap tanpa mempedulikan tatapan tajam dari pemuda itu, gadis itu bangkit lalu berlarian kecil menuju kelasnya, 11 IPS 2.
Dia lupa kalau tujuannya berangkat pagi sebenarnya untuk piket, tapi entah ketempelan setan dari mana gadis itu malah melipir ke kelas sang gebetan.
♪ ♪ ♪
Pelajaran Matematika adalah salah satu pelajaran yang masuk ke daftar paling tidak diminati oleh sebagian besar penghuni 11 IPS 2.
Pasalnya yang mengajar adalah Pak Halu, guru yang terkenal galak seantero SMA Bintang Nusantara atau yang kerap di sebut Bintara.
Suara sekecil apapun tidak akan terdengar saat pria itu sedang mengajar, semua tampak sunyi dan tenang, dan hal itulah yang amat sangat tidak mereka sukai.
"Baiklah...pertemuan kali ini sampai disini. Jangan lupa PR nya dikerjakan, silahkan istirahat."