Dibalik setiap lelaki sukses ada wanita super baddas.
Berpegang pada pepatah itu, seorang wanita kelewat tua mendirikan Sekolah Putri Epoch. Sebagai sarana pembentukan wanita hebat dan menakjubkan dan akan menjadi pendukung untuk setiap pemuda sukses. Sang Kepala Sekolah mendirikannya lima puluh tahun yang lalu, dan hebatnya karena semangatnya yang berkobar ia belum menjemput ajal hingga kini. Karena itu, ia dengan sombong menyatakan bahwa ia setara dengan pahlawan nasional seperti Raden Ajeng Kartini atau Dewi Sartika, atau Rasuna Said.
Sang Kepala Sekolah adalah wanita yang pantang mundur walaupun kalah. Maksudnya tebal wajah. Ia mendidik banyak anak agar menjadi ‘istri’ seseorang, atau tepatnya menikah dan menjadi ‘wanita dibalik lelaki sukses’, tetapi hingga kini kepala sekolah mereka belum juga menikah. Oleh karena itu, di penjuru sekolah ia dikenal dengan sebutan ‘Biarawati’. Walaupun mereka membicarakannya diam-diam, namun ia memiliki kekuatan super. Ia mengetahui mereka membicarakannya dan memberinya julukan. Tingkat kepekaannya memang tinggi, oleh karena itu ia bisa membuat bisnis yang bagus dan belum juga lengser dari kedudukannya sebagai kepala sekolah.
Tahun ini, adalah tahun kelima puluh berdirinya sekolah, atau lebih tepatnya berjayanya sekolah. Lima puluh tahun ia berusaha menjaga citra aset seluruh negeri. Lima puluh tahun, dan itu membangkitkan negaranya perlahan-lahan.
Tok tok!
Pintu dua pintu yang menjadi akses memasuki kantonrnya diketuk. Dua kali, berarti itu adalah sekretaris pribadi-nya. Ia menyerukan kata sandi rahasia, dan begitu mendengar jawaban yang sesuai, ia membukakan pintu untuknya.
Sekretarisnya yang sebetulnya adalah anak asuhnya yang juga menempuh pendidikan di sekolahnya menyerahkan map tebal dengan warna merah.