Blurb
Gadis itu terbelalak. Perutnya memercikkan darah. Tangan di dalamnya berputar perlahan, membuatnya terasa lebih sakit. Lamat-lamat, kilau mata sang gadis meredup, hingga akhirnya berhenti bergerak.
Lagu pengantar tidur kecil terdengar dari kerongkongan sang gadis. Pria yang sedari tadi berada di sisinya tersenyum sambil menggendongnya keluar rumah.
"Sekarang, lagu pengantar tidurku, Sayang . . . ," ucapnya lirih sambil melewati jenazah wanita tua. Dia pergi ke hutan, mendengarkan lagu pengantar tidur yang terus didendangkan sang gadis.