Kamu masih di planet bumi kan? Ah ya, lama-lama aku mikir juga.
Apa obat hati itu emang harus bertemu dengan seseorang yang baru? Bales dong.
Send
Kuambil si Enon alias gitar akustik Baby Taylor 1 yang kubeli bekas namun baru di pakai satu minggu dari hasil tabungan sejak SMP. Sebenarnya aku sudah memiliki gitar semenjak SD kelas 4. Namun rusak karena tidak becus merawatnya. Jadinya dengan pertimbangan berat mau tidak mau harus mengeluarkan tabungan. Jadilah si Enon, gitar kesayangan yang masih mulus tanpa stiker atau tulisan-tulisan di badannya.
Jemari mulai memetik senar. Mengambil intro lagu Terlalu Cinta yang dinyanyikan oleh Teh Rossa—penyanyi favorit sepanjang masa. For your information, aku menyukai lagu-lagu lawas. Yeah, aku suka tembang kenangan. Karena dari segi lirik dan makna serta instrumen sangat easy listening dan mudah membekas dalam hati.
Kalau lagu Teh Rossa, jelas terus menyukainya sampai era sekarang juga. Sebagai sama-sama orang Sumedang, aku pantas untuk menggemarinya. Eh, karena Teh Ocha itu berbakat dan juga spektakuler, jadi siapa pun pantas menggemarinya tanpa sistem zonasi.
Di sore yang cerah ini, aku malah melow bareng si Enon. Ah, yang namanya galau mah tidak kenal cuaca.
Tuhan maafkan diri ini.
Aku terus memetik gitar sambil bernyanyi dengan mata terpejam. Seolah dengan melalui lagu, perasaanku bisa tersampaikan.
Yang tak pernah bisa menjauh dari angan tentangnya
Namun apalah daya ini. Bila ternyata sesungguhnya aku terlalu cinta ...
Kuambil jeda yang cukup panjang. Lalu melepaskan jemari dari senar sambil menghela napas secara dramatis.
... Lingga
Maafkan aku Teh Ocha, yang sudah seenaknya mengganti lirik lagu. Apa-apaan juga sih! Masih-masihnya berharap sama tukang pengingkar janji. Dasar cinta!
Ding.
Ponselku mendapatkan serangan pesan WhatsApp dari Olivia Nazawa. Aku yang nyaris menangis gara-gara terbawa perasaan saat menyanyi sirna sudah karena meringis membaca pesan Oliv. Offline mau pun online, kebawelan Oliv tiada habisnya. Ready stock selalu.
Oliv: P
Heh. Gua OTW ke kosan lu. Lu harus udah siap.
Nanti gua tunggu di bawah dan lu harus udah ada di lokasi.
Awas aja kalau lu belum ada di bawah. Gue kepret baru tahu rasa.
Aku: Laksanakan Nona Oliv. Silakan untuk segera berkendara ke kosaan saya agar supaya
nggak banyak bacot. Ops, mohon maaf Nona, bukan maksud kasar.
Oliv : (Mengirim gambar)
Jantungku agak syok melihat wajah close up Oliv yang sudah memakai helm biru. Lubang hidungnya gede juga ternyata kalau di foto dari bawah mah.
Aku masih santai diam di kosan. Bukan mau bikin Oliv menamparku, tetapi jarak yang ditempuh memakan waktu setengah jam. Itu juga kalau tidak macet.