Lakon

Putriyani Hamballah
Chapter #23

Latihan Teater

Di ‘istana’ Tewo ada Apip, Andreas, Alicia, Jordan, Rere, Roslin dan Rachel.

Senang bertemu dengan mereka, serasa di Hollywood, kecuali Apip, kalau lihat Apip seakan di Sumedang. Hehe. Senang juga diriku telah kembali. Sekarang sudah tidak terlalu mengutuk diri karena belum menerima kejadian di depan tugu Lingga. Yeah, keadaan kadang selalu memaksa untuk tetap tegar. Akting juga perlu agar supaya tidak nampak payah-payah amat.

Pukul 8 pagi. Kami sedang duduk melingkar di kamar 3 alias tempat latihannya anggota Tewo. Jadwal yang diberikan hanya sampai pukul 12 siang, karena beberapa kelompok lain pun akan latihan di sini. Tidak masalah.

Sambil duduk melingkar, kami membawa naskah dan membacanya sambil latihan dialog. Kemampuan aktingku masih amatir, tapi hari ini, dengan topi deerstalker dari John, aku sudah mendapatkan jiwa seorang detektif yang jenius. Mainkan lakon itu, Sundani.

Setelah latihan dialog, kami bergegas ke ruang kostum dan properti. Mencari hal yang pantas untuk pementasan. Semuanya bekerja sama mengubek-ngubek barang yang jumlahnya melebihi lapisan waffer.

“Bingo! Gua dapet pisaunya,” teriak Jordan sambil mengacungkan pisau palsu yang ternyata tidak kalah samanya dengan yang asli. Aku meringis dan mulai takut. Mual pun seketika menghantam perut. Tahan dalam-dalam. Memuntahkan perut kosong itu menyakitkan.

Setelah mendapatkan semua yang dibutuhkan, kami memasuki lagi ruang latihan. Ruangan di set sedemikian rupa supaya mirip dengan latar tempat cerita. Hanya dua tempat, gudang dan ruang kelas.

Drama ini mengisahkan tentang kejadian kriminal yang dilakukan pelajar muda baik hati bernama Budi yang diperankan oleh Jordan. Namun, karena sering di bully, ia malah menjadi laki-laki yang kehilangan arah. Sampai pada suatu saat, amarahnya memuncak. Peluang suasana sekolah yang sepi membuat Budi nekat, menggiring Ari (Apip) dan Anto (Rachel) ke gudang sekolah, di sana terjadi pembunuhan kejam.

Esokknya, reporter TV (Roslin) dan kameramennya (Andreas) tiba pagi hari ke TKP. Alicia sebagai kepala sekolah melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian. Maka dari itu datanglah aku dan satu rekan kerja (Rere).

Pemeriksaan langsung ke tempat kejadian perkara. Di gudang yang sangat tebal dengan debu, aku mengamati kedua mayat yang masih di tempatnya. Terdapat dua luka tusuk di bagian perut Anto dan satu luka tusuk dalam di leher Ari.

Lihat selengkapnya