Aku sedang di balkon bersama Olivia Nazawa yang sedang asyik memakan jeruk tanpa kulitnya. Aku pun sibuk menyetel si Enon.
“Gua mau dong mainin si Enon. Itung-itung belajar ngelancarin gitar juga,” kata Oliv, kulihat dia sedang menggosok-gosokkan telapak tangannya.
“Duh Gusti, enggak gitarnya, enggak yang punyanya sama-sama dimainin mulu,” celotehku lalu terkekeh. Gara-gara bilang gitu doang, Lingga berhamburan memenuhi pikiran.
“Hah ... apa, Unda? Gua nggak denger lu tadi ngomong apa.” Aku membuka mulut dan— “Udah nggak usah diulangi karena gua nggak mau denger. Mana siniin si Enon-nya, buruan!”
Si Enon pindah tangan. Aku menyimpan kamera lalu duduk di samping Oliv. Ceritanya, aku mengajak Oliv sebagai teman kolaborasi. Oliv bertugas untuk menggenjreng gitar sementara aku vokalisnya. Kali ini Rossa dengan lagunya yang berjudul Atas Nama Cinta, mari bernyanyi.
Aku wanita yang punya cinta di hati
Ada dirimu dan dirinya dalam hidupku
Hatiku bergejolak ingin menunjukkan sisi patah hatinya, sehingga membuatku menyanyi lebih dalam sampai jantung ini berdesir-desir. Oliv pun lancar memainkan si Enon. Kayaknya kalau kami jadi duo, bakalan keren deh. Namanya apa ya kira-kira? Duo Cikro? Apaan Cikro?
Mengapa yang lain bisa
Mendua dengan mudahnya