Blurb
Tidak ada yang salah bagi seorang buruh tani untuk memikirkan nasib dirinya sendiri. Asal besok bisa makan, kerusakan lingkungan adalah nomor kesekian. Di tengah pendidikan rendah dan dari kampung antah-berantah di bawah kaki Merapi, terselip seorang buruh yang berbeda. Namanya An. Pendidikan boleh pupus sampai SD lantaran finansial, namun kecintaannya terhadap membaca membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang berbeda. Kampung sungai putih adalah jalur lahar dingin Merapi. Sekalinya erupsi, masyarakat kebanjiran rezeki. Namun, material berharga dari gunung berapi tersebut juga memantik orang-orang asing yang serakah. Mereka melakukan penambangan illegal dan merebut hak warga. An berusaha mengusir para penambang yang merusak ekosistem sungai putih. Namun, memperjuangkan kebenaran tidak pernah mudah. Ia harus terbentur dengan beragam kepentingan, tipu muslihat kawan, hingga mozaik-mozaik masa lalu miliknya. Belum lagi, kawasan Sendang Biru terkuak memiliki potensi emas melebihi tambang Grasberg, Papua. Kampung sungai putih diambang eksploitasi. Tidak hanya melakukan perlawanan, An pun turut menyulam masa lalunya yang penuh misteri.