Pulang sekolah Ical nongkrong lama banget bareng teman-temannya di warung Mang Oding, warung dekat sekolah sekaligus basecamp mereka kumpul. Sekitar pukul setengah lima sore mereka bubar jalan, sisanya masih bertahan di sana karena malas pulang. Ical balik karena cacing di perut sudah meronta-ronta ingin diberi makan.
Ical berhenti dari gerakannya menutup pintu gerbang saat melihat mobil di garasi sebrang rumahnya tampak familiar. Seperti pernah melihat tapi lupa dimana. Namun, Ical nggak ambil pusing tu cowok langsung masuk karena cacing di perut sudah berdemo makin menjadi-jadi.
"Oma!" Bukannya salam dengan baik tu anak malah teriak memanggil Oma. Kebiasaan Ical tiap masuk rumah sehabis dari luar pasti bilang, "Makan sama apa, Oma cantik?"
Sekalipun udah makan di luar Ical tetap akan bertanya seperti itu. Orang kalau datang ke rumah salam, setor muka, habis itu baru pergi lagi. Ical beda. Bertanya seperti tadi langsung pergi. Nggak salam langsung aja pergi kayak ayam.
"Tempe medoan, tahu, sama sambel."
Mendengarnya aja Ical udah ngiler banget. Tiga masakan itu biarpun murah tapi enaknya nggak ada dua. Makanan mewah di resto-resto mahal bakal kalah sama tahu dan tempe ketemu sambel. Apalagi sambel buatan Oma. Beuh! Udah pasti Ical pasti bakal milih makan di rumah.
Dia langsung duduk di depan meja makan siap menyantap makanan tapi sebelum itu terlaksanakan Oma sudah lebih dulu menyimpan rantang di atas meja. Ical menatap Oma dengan pandangan bingung. "Oma mau botram dimana?"
"Hush!" Oma menepuk bahu cucunya. Kalau ngomong suka sekate-kate. Mentang-mentang bawa rantang makanan dikira mau botram. Yakali semua orang bawa rantang mau botram. "Ini buat tetangga baru depan rumah sekalian silaturahmi."
"Oma aja atuh jangan aku," kata Ical malas.
"Cepet nanti dikasih dua puluh ribu."
"Lima puluh ribu?" Ical nyengir. Dikasih hati minta jantung.
"Iya sok antar dulu ke sana."
"Siap, Ibu Negara!" Sebelum pergi dia masih sempat lagi buka isi rantang. Penasaran. Habisnya wangi banget. Mana wangi makanan kesukaannya jadi makin penasarankan. Pas dibuka wow Ical terkejut. Ternyata benar dugaannya kalau di dalam sana ada makanan kesukaannya. "Naha ada rendang? Ai aku nggak dikasih Oma mah curang sama cucu sendiri teh."
"Kamu mah tahu tempe juga cukup atuh. Udah sana kasih cepetan."