Malam itu ,hujan lebat kembali mengguyur kota di mana laluna tinggal .
Hujan yang tercurah dari langit seolah menjadi saksi bisu sebuah kejadian yang hampir merenggut kehormatan laluna .
"Tolong !".
"Lepaskan saya !".memohon laluna dengan air mata yang berderai .
Gadis yang telah menginjak usia tujuh belas tahun tersebut hanya bisa menelan ludahnya kasar saat pria bertopeng itu kembali merobek bajunya .
"Tolong !".lagi lagi laluna memohon .
Kedua telapak tangannya ia tangkupkan keatas dada .
Memohon dengan wajah memucat dan air mata berderai .
"Biarkan saya pergi !".
"Tolong ".
Pria tersebut masih diam tak bergeming.
Menatap tajam kearah manik mata sewarna madu milik laluna .
"Malam ini ,akan aku pastikan kau menjadi milikku Luna ".
"Aku sudah lama merindukan saat saat seperti ini ".
Ucap pria bertopeng tersebut dan segera menerkam laluna .
.......
FLASH BACK SEBELUM KEJADIAN.
"May ,aku ke depan dulu ya ,ada sesuatu yang harus aku beli "berucap laluna pada maya sahabatnya lalu bergegas pergi .
Maya pun mengangguk lalu kembali melanjutkan aktifitasnya.
"Jangan lupa belikan aku sekotak ice cream ".teriaknya sebelum laluna hilang di balik pintu .
Laluna menyusuri trotoar menuju tempat dia akan membeli sesuatu .
Tidak seperti biasanya jalanan sore menjelang malam itu begitu sepi .
Mendung mulai menggelayut ,suara petir sesekali menggelegar pertanda hujan akan segera turun .
Laluna pun segera bergegas mempercepat langkah kakinya.
Di sebuah pertigaan jalan yang sepi laluna seperti merasa ada yang sedang mengikuti langkahnya.
Langkah luna pun semakin cepat saat bayangan orang yang mengikutinya semakin dekat.
"Buru,buru amat nona "sapa seseorang bertopeng tersebut .
Tiba tiba sudah berdiri menghadang jalan laluna .
Membuat gadis tersebut menghentikan langkah kakinya kaget .
"Siapa kamu ?"tanya laluna menatap takut pada sosok pria bertopeng yang kini berdiri di hadapannya .
Pria dengan topeng anymous itu tampak menyeringai kearah laluna .
"Siapa kamu ?".
"Mau apa ?".
"Biarkan saya lewat!".
"Jangan ganggu saya ".
Senyum pria bertopeng tersebut tampak menyeringai di balik topengnya .
Laluna yang merasa dalam bahaya pun segera bergegas mempercepat langkahnya .
Berbalik arah dan berlari menjauh sejauh mungkin .
Tapi sepertinya dewi keberuntungan sedang tidak berpihak padanya .
Karena terus berlari hingga tidak di sadarinya jika di depan adalah gank buntu .
Merasa terpojok laluna hanya bisa menangkupkan kedua tangannya ,memohon dengan wajah menghiba pada pria bertopeng yang semakin lama semakin mendekat kearahnya .
*Flash back off*
Hujan pun mengguyur malam,membuat semua orang seolah enggan dan lebih memilih tenggelam di balik selimut mereka .
Di sebuah sudut gank buntu .