Blurb
Nazaruddin (28) memutuskan pulang kembali ke kampung halamannya, Kota Anging Mamiri, Makassar Sulawesi Selatan. Harapannya runtuh saat semua yang telah ia bangun berakhir menjadi penyesalan terbesarnya.
Refleksi kehidupan ini terus muncul selama perjalanan, membuat semakin kalut ditengah ketidakpastian kabar keluarga yang tidak pernah membalas surat darinya.
Hal yang menjadi pertanyaan selama perjalanannya, apakah kesempatan terakhir akan muncul untuk orang seperti dia?.