LAMPA'

A. F Rianti
Chapter #2

Selamat Tinggal Sandakan

Dering handphone berbunyi …..


Suara handphone berdering ditengah keheningan perjalanan. Tampak orang- orang sedikit takjub mengingat di tahun itu tidak semua orang memiliki alat komunikasi. Bisa dibilang Din terlihat beruntung dengan hidupnya. Diumur yang cukup muda ini ia sudah memiliki cukup uang, beberapa motor bahkan apartemen sendiri, hasil jerih payah bekerja sebagai juru tagih atau yang biasa disebut dept collector di salah satu usaha leasing di Kota Kinabalu.


Mendengar dering handphone yang dari lama tidak diangkat, sebagian dari mereka menoleh kearah Din dan memberikan isyarat kepada wanita yang duduk disampingnya untuk segera membangunkannya. 

Namun tak sampai ia membangunkannya, Din sudah terlebih dahulu mengambil handphone nya. Ternyata sebenarnya ia tidak tertidur melainkan hanya memejamkan mata di sepanjang perjalanan.


Dah sampai mana kau Din?”, Terdengar suara dari balik panggilan itu, ternyata ia adalah Tobur

Salah satu teman karib Nazaruddin selama tinggal di Sandakan, ia juga yang membantu Din mendapatkan pekerjaan di Usaha Leasing kenalannya. Mungkin itu yang membuat nya juga dekat adalah fakta bahwa mereka berasal dari kota yang sama : Makassar.


Masih sampai Kinabatangan, mungkin sekitar delapan jam lagi sampai Tawau”

Lihat selengkapnya