LAMPA'

A. F Rianti
Chapter #4

Naungan Baru


Hujan membasahi rerimbunan pohon. Badan yang letih seketika menjadi segar, air mengguyur melemaskan otot-otot yang terlampau tegang, sesekali mereka membuka mulut dan membiarkan air hujan masuk ke kerongkongan, agar dahaga itu lepas, selepas rasa gundah yang kini mulai terkikis oleh air hujan.


Din bersyukur Tobur bukan tipikal orang yang menguliti kehidupan orang lain. Ada rasa was-was didalam hatinya disepanjang perjalanan tadi, rasa akan dikorek-korek akan kehidupan. Pertanyaan pertanyaan yang mungkin wajar muncul untuk sekelompok orang asing yang tidak tahu latar belakangnya, tiba tiba ada dihadapannya untuk meminta suaka. Dan syukurlah saat itu tidak ia temui dari seorang Tobur.


Aku memang orang yang tidak suka dicampuri urusanku. Aku pergi sejauh ini meninggalkan keluarga juga atas kehendakku. Aku tidak mencampuri urusan orang sama hal nya dengan aku yang ingin diperlakukan dengan cara yang sama”, batin Nazarudin.

Ia membantu Bur yang menata kembali bibit sawit yang berjatuhan dari posisi awalnya saat hujan mengguyur.


Sesekali mata mereka beradu, tatapan kosong tapi menyiratkan banyak makna, dan sepertinya pesan itu juga telah sampai ke Tobur. Tobur hanya sesekali menatapnya, setelah itu ia mulai melanjutkan mengasah parangnya kembali.


Tak terasa hampir satu jam setengah berlalu, sudah terlihat pemukiman dengan bangunan rumah panggung berjejer di pinggir kebun petak yang terbuat dari papan yang berdiri dengan beberapa mobil muatan barang yang berjejer tidak jauh dari bangunan itu. Begitu pula nampak aktivitas pekerja yang mulai sibuk mengumpulkan sesuatu ke dalam derigen. Aroma yang tak asing baginya terlintas di kawasan tersebut.


Kita masih belum sampai !”, seru Tobur yang mungkin melihat banyak pertanyaan yang tersirat dari wajah mereka, yang tentunya ragu untuk menanyakannya


Masih butuh 30 minit lagi sampai ke kebun. Bila awak bertanya- tanya tempat apa ini, ini adalah pengolahan minyak mentah dari kilang di hujung sana yang telah ditinggal 10 tahun lepas…. Memang dah tak banyak minyak yang masih sisa, tapi cukuplah untuk penuhi kebutuhan harian orang sini


Lihat selengkapnya