LAMPA'

A. F Rianti
Chapter #5

Kawan Baru

Kreeek….


Suara pintu terbuka, seseorang membuka pintu dari bilik rumah tepat Nazarudin, Sul dan Hadi yang sedang bercengkrama. Ternyata Tobur mendatangi mereka dengan membawa seteko kopi yang masih panas, kopi robusta dari aromanya yang begitu khas, meninggalkan rasa pahit dan sedikit aroma kacang yang tergambar begitu menggoda. Malam itu terasa hangat, tanpa rasa sungkan mereka mengambil  masing-masing bagiannya.


"Korang cukup cekatan juga… ", Tobur mulai membuka pembicaraan.

Ia mengambil sebatang rokok yang sedang dinikmati Nazarudin. Menghisapnya dalam dalam lalu mengepulkannya ke udara. Ujung bibirnya membentuk senyum namun tipis.


"Biasanya newcomer belum boleh mengimbangi kami, tapi korang lumayan lah", ucapnya meledek namun tetap memuji tiga sekawan itu.


Din mengambil kembali batang rokoknya yang telah dihisap Tobur sebelumnya. Ia mulai membuka dirinya, sudah tidak ada pun rasa sungkan ataupun segan diantara mereka. Serasa mereka semua telah berkawan lama. Pertemanan mereka pun  mengalir begitu saja.


"Sebelum ini kita kerja di kebun sawit, hal ini sudah tak asing lagi bagi kami", ucap Nazarudin.

Betul, dah biasa lah kita kerja kasar macam ni”, timpal Hadi

"Nasib baik kita lekas kabur"

Kita kerja macam KERBAU, setahun TAK ADA UPAH pun yang kita dapat !!”, umpat Hadi dengan kesalnya.


Sul dan Din pun tertawa getir, ingatannya mundur mengingat mereka diperlakukan bagai budak oleh orang yang mereka kenal di kampungnya. Bunyani adalah sosok yang terkenal mapan di kampung, lama tak pulang ia dikenal sukses diperantauan. Tak ayal mereka tergoda oleh iming iming Bunyani kala itu.




“Ada lah. Kalau kerbau, macam kau tak dapat rumput saja disana", ejek Sul pada Hadi.


Lihat selengkapnya