Gadis cantik yang memiliki mata indah dengan bola mata yang hitam pekat disertai bando pink diatas kepalanya. Dia adalah Senja, anak pertama dari keluarga Winston. Ia cukup berbeda dengan adik-adiknya. Bagi Senja "Duniaku adalah Buku ku." Dimana ia harus menghabiskan hidupnya dengan membaca buku untuk menjadi orang sukses, Senja tidak mau kalau hidupnya seperti orang tua nya, anak pertama harus menjadi contoh yang baik untuk adik-adiknya.
Disuatu ruangan yang membuatnya cukup terasa nyaman, Senja sedang menuliskan Diary nya.
Waktu adalah kehidupan, jika kamu menyia-nyiakan waktu maka kehidupan tidak akan terus berhenti, mereka terus berjalan kedepan tanpa melihat kebelakang.
Senja menatap bulan yang terpancar dari arah jendela kamarnya. "Bulan hari ini kau begitu cerah sekali." Gumam Senja dalam hati.
Tiba-tiba Senja terdengar suara ketukan dari arah pintu, Ia segera menghampiri suara tersebut, dan ternyata itu adalah Papa nya. Papa tau kapan Senja sedih, Papa adalah Hero terbaik sedunia versi Senja.
"Ada apa nak? Apa kau sedih lagi?"
Senja hanya mampu menundukan kepalanya tanpa menatap Papa, karena Senja takut nanti menambah kesedihan yang Papa rasakan.
"Gapapa nak, cerita aja." Papa sambil mengelus puncak rambutku yang terurai.
"Senja takut mengecewakan Papa."
"Tidak nak, kau selalu membuat Papa bangga."
"Terimakasih karena Papa sama Mama selalu men-support Senja."
"Iya nak, sama-sama. Papa sama Mama boleh nitip sesuatu tidak?"
"Boleh dong, Pa."
"Jaga adikmu baik-baik, maaf Papa sama Mama tidak bisa hidup lama lagi."
Saat itu, Senja langsung sadarkan diri. Ia terkejut, ternyata itu hanyalah sebuah mimpi, Papa sama Mama nya sudah meninggal dunia sejak Senja masih umur 14 Tahun. Dan Senja tersadar bahwa dia masih mencatat dan menulis Diarynya. Tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya dari belakang.