Hari itu cuaca panas membakar kulit. Cukup aneh karena saat itu adalah musim hujan dan sudah beberapa saat hujan turun terus-menerus.
Si adik sedang berbelanja kebutuhan bulanannya di supermarket tidak jauh dari tempat kerjanya. Dia cukup gembira saat itu dikarenakan dia dikabarkan bahwa salah satu karya jepretnya akan dipajang di halaman depan sebuah majalah ternama. Mungkin itu bukanlah hal yang patut dibanggakan pikirnya, tapi tetap saja, dia merasa seakan dia sudah berhasil melakukan sesuatu dalam hidup.
Disaat dia memilih-milih mie instan, tiba-tiba saja ada suara yang kedengaran familiar yang menghentikan langkahnya.
“Hey!”
Dia menoleh dan sejenak dia mengenali orang itu, dan kemunculannya secara tiba-tiba sangat membuatnya terkejut. Dia adalah Sina, gadis yang pernah sekelas dengannya saat SMA dulu.
“Apa kamu mengingatku?”
“Umm…”
“Aku Sina, kita dulu sekelas waktu SMA”
”Ohh… ya, aku ingat.”
“Apa kabar?”
“Baik.”
“Kamu pasti kaget ya, bertemu denganku disini?”
“Ya, lumayan. Apa yang kau lakukan disini?”
“Yah, aku tinggal didekat sini, dan aku sedang belanja bulanan.”
“Oh, begitu.”