Sangat sunyi untuk kau yang terlihat tenang.
***
Selama pelajaran Nila hanya memperhatikan Juna yang sedang fokus di papan tulis. Setelah mengutarakan perasaannya hari itu, laki-laki itu tidak berulah lagi. Akan tetapi hatinya malah tidak nyaman seperti ada badai besar yang akan menghampirinya.
Dia beralih menatap ke luar jendela untuk mengirup udara siang itu. Tanpa sengaja dia melihat sekelompok orang yang membully anak kelas lain. Segera dia mengangkat tangan meminta izin keluar. Juna melirik sebentar lalu melanjutkan tulisannya.
Sementara Nila melewati koridor, tanpa sengaja dia menabrak Lembayung yang sedang membawa banyak buku. Buku itu berceceran di lantai. Nila terkejut dan menunduk untuk memungutinya.
"Kau pergi ke mana sampai terburu-buru seperti itu?" tanya laki-laki itu terlihat kesal.
"Maaf, aku tadi liat ada orang membully anak kelas 1."
Laki-laki itu menghentikan pergerakannya kemudian melihat Nila yang sibuk menyusun buku.
"Ayo kita pergi bersama! Aku takut mereka akan mencelakaimu."
"Aku bisa ...."
"Bisa apa?! Bukanya kemarin dulu wajahmu sampai rusak?" potongnya emosi. Dia merampas buku yang ada di tangan gadis itu. Kemudian memberikan buku yang dia susun padanya.
"Mending bantu aku!" Dia pergi meninggalkan Nila yang keheranan sedangkan satu buku dia pakai untuk mengipas diri.
"Gak gini juga, Yun!!" Segera dia mengangkat tumpukan buku itu sambil mengejarnya.
***
Setelah selesai mengantar buku itu di perpustakaan keduanya pergi ke belakang sekolah untuk melihat, tetapi tidak apapun di sana.
"Kau yakin disini tempatnya?" Nila mengangguk mengiyakan.
"Salah liat kali," lanjut Lembayung dan berancang-ancang untuk pergi.