Bu Fazira menyuruh Langit membuat proposal untuk pengaktifan ekstrakurikuler yang diajukannya. Hal itu bertujuan agar pihak sekolah dapat mengetahui kebutuhan yang mesti disediakan dan mempertimbangkan keputusan antara menyetujui atau menolak. Maka sekarang ia tengah membuatnya.
Proker untuk pensi sudah selesai bahkan persiapannya pun cukup matang. Rasanya plong, sehingga Langit bersemangat menciptakan rasa pegal yang baru.
Akan tetapi, kelincahan jemari di atas keyboard terhenti kala mengingat kembali percakapan dirinya dengan sang ayah. Ia menghela napas panjang sebelum menyandarkan punggung pada sandaran kursi.
"C'mon, Dad." Langit mengacak-acak rambut frustrasi.
Ia beralih menuju ponsel yang tergeletak di atas meja. Grup-grup chat ramai menumpuk obrolan. Meski tidak tertarik, Langit tetap membuka salah satunya.
Gena 11 IPS 3: Ahahaha
Lovy 11 IPS 3: ini gc sklh, Gen
Lovy 11 IPS 3: gausah mulai
Gena 11 IPS 3: Ahahaha
Egy 11 IPS 5: baru sadar ada grup ini
Gena 11 IPS 3: Ahahaha
Lovy 11 IPS 3: @Egy gc sklh tp sepi kek otak Gena
Gena 11 IPS 3: Ahahaha
Aldan 11 IPS 2: @Gena tai lu
Vera 10 IPA 2: tmbn rame, biasanya snyp
Vera 10 IPA 2: salken ya kakak²^^
Aldan 11 IPS: @Vera siapa lu?
Vera 10 IPA 2: sv nomor gw ya semua^^
Vera 10 IPA 2: ini Vera 10 IPA 2 yg imoet canteq baeq^^
Sudirjo 11 IPS 3: tau ni, anaknya Pak Syaiful, ya?
Vera 10 IPA 2: Syaiful my bapak lope lope😘😍
Aldan 11 IPS 2: jamet