LANGIT BIRU

Safinatun naja
Chapter #7

KEHILANGAN AKAL

Mobil masih terus melaju kencang menyusuri jalan raya kota Medan, suasana jalan raya yang dihiasi pengendara kendaraan dan beberapa pejalan kaki membuat kota tampak hidup dan cukup bising , sama halnya keributan yang ada didalam mobil Sigra hitam yang dikendarai oleh Lukas saat ini.

Abil masih saja terus menangis sepanjang jalan, ia bersikeras untuk tidak pergi kemall karena rasa traumanya yang sangat besar dimana ia memiliki anggapan bahwa seluruh bangunan besar tak terkecuali mall adalah seorang monster yang telah merenggut paksa penglihatannya.

"Diam!!!!" Bentak Lukas yang sangat tidak tahan oleh jeritan tangis Abil, ia mulai tak konsentrasi saat menyetir mobilnya.

"Aku mau pulang!!! Monster itu jahat dan paman juga jahat..." Jeritnya terus-menerus sampai suara musik yang dinyalakan lukas pun tak lagi kedengara.

"Oke, kau mau pulangkan?"

"Aku gak mau sama paman lagi, aku mau ketemu papa"

"Baik, aku antar kau ketemu papamu" Lukas yang sudah kehilangan akal langsung memutar balik mobil menjauhi arah mall, ia kini semakin mempercepat kecepatan mobilnya menuju sebuah kawasan asing bagi anak-anak.

Lukas meraih handphonenya dan melihat beberapa pesan yang tak pernah dibacanya, lalu ia baca salah satu pesan yang berisi alamat pemakaman azka yang sudah dikebumikan beberapa minggu yang lalu saat lukas membuat keributan dikantornya,

"Kita mau kemana?" Tanya Abil ragu, tangisannya mulai reda berganti dengan ekspresi khawatir dikarenakan lukas yang membawa mobil secara membabi buta.

"Kau kan ingin pulang, ya udah aku antar kau ketemu ayahmu" Ia menghentikan mobilnya sejenak diperempatan lampu merah dan memasukkan alamat pemakaman tersebut kedalam google maps.

Begitu lampu lalu lintas sudah hijau, barulah ia kembali mengendarai mobil dengan cepat menerobos beberapa mobil dan kereta yang memperlambat gerakannya hingga tak beberapa lama akhirnya ia tiba diseberang pemakaman yang tengah dipenuhi oleh beberapa keluarga yang sedang melayat,

"Kita sudah sampai, turunlah..."Bentaknya, Abil yang masih belum mengerti hanya bisa terdiam saja dan tangannya memegang erat safety belt mobil.

"Kita dimana paman? kok berhenti?" Abil berada diantara kebingungan, ia merasa semua dunia ini sama saja terasa gelap dan asing baginya, ia terlalu takut untuk turun dari mobil.

"Kita ada dipemakaman, kau kan mau sama ayahmu? yaudah turunlah dan cari jalan pulang sendiri" Lukas langsung turun dari mobil dan membuka paksa pintu mobil yang disamping abil, kemudian membuka paksa safety beltnya dan tanpa banyak pertimbangan lelaki itu langsung menggendong abil kedalam area pemakaman.

Tentu saja banyak orang asing yang menatap sinis kearah lukas, apalagi saat abil mulai merintih ketakutan dan berulangkali memanggil ayahnya.

Lihat selengkapnya