LANGIT BIRU

Safinatun naja
Chapter #12

HATI YANG SEDIKIT LUNAK

Suasana Malam yang mulai gelap gulita tidak membuat lukas menurunkan kecepatan mobilnya, ia masih fokus memperhatikan jalan sampai-sampai ia telah melewatkan waktu makan malam. Hal ini bukan semata-mata keinginannya melainkan memang tuntutan dari perusahaan yang memang memintanya untuk mulai bekerja besok hari jadi mau tak mau ia harus segera sampai dirumah sebelum jam 7 pagi.

Untungnya setelah cukup lama ia berkendara sendirian, akhirnya mobil pria itu memasuki kawasan perkebunan tepat pukul 3 subuh , ia bisa melihat sekelilingnya ditanami pohon-pohon sawit yang menjulang tinggi mengelilingi sekitar dan beberapa pos-pos satpam yang menjaga pintu masuk perkebunan dengan papan besar yang memperlihatkan nama perusahaan perkebunan itu.

Raut wajah lukas yang tadinya ketus mendadak tersenyum puas saat mobilnya melewati pos masuk itu, ia merasa kalau saat ini mimpinya benar-benar terwujud dan menjadi nyata. Kini ia telah menjadi seorang manajer diperkebunan seperti impiannya selama ini.

"Mohon maaf pak, apa bapak manajer baru disini ya?" Tanya salah satu satpam yang menjaga pos masuk 3 yang baru saja dilewati lukas, sebelumnya mobil lukas hanya dibiarkan masuk saja berbeda saat dipos 3 mobilnya langsung diberhentikan oleh beberapa satpam yang berjaga dan sekedar informasi saja kalau kepala satpam yang bertugas diperkebunan ini atau pria yang tengah mengajak lukas berbicara ini adalah seorang pensiunan tentara RI.

"Iya benar" Jawab datar lukas seperti biasanya, sembari melirik sesekali pada Abil yang masih tertidur pulas.

"Selamat datang pak Lukas! " Ia menyalam tangan lukas dengan senyuman Ramahnya yang masih terkesan tegas dan berwibawa.

"Kalau gitu biar saya antarkan keperumahan Staff pak" Beliau langsung menyalakan mesin keretanya dan mengisyaratkan lukas untuk segera mengikutinya.

Lukas tak banyak tanya ataupun komplain, ia hanya menurut saja dan mengikuti Bapak satpam itu, untungnya lokasi perumahan staff tidak terlalu jauh dari pos masuk setelah ia melewati kawasan perumahan PKS yang memang cukup terang.

"Wah perumahan staff cantik-cantik banget!" Puji Lukas, ia sama sekali tidak berhenti mengagumi segala yang dilihatnya dimata, ia terlihat benar-benar mencintai pekerjaannya kali ini dan terlihat jelas diraut wajahnya itu.

Perumahan Staff terlihat berbeda dengan perumahan PKS yang baru saja dilihatnya itu, dimana setiap Rumah Staff memiliki ukuran yang sangat besar dengan struktur bangunan yang berbentuk elegan dan mewah dan setiap rumah memiliki taman hijau yang rapi dan indah serta terdapat pondok kecil dan kolam ikan disebelah rumah ditambah lagi terdapat Lapangan Badminton di pusat perumahan dan lampu jalan disetiap depan rumah.

"Sudah Sampai pak, oh iya tadi Pak Baim pesan kalau besok senin bapak boleh izin istirahat saja jadi hari selasa saja bapak masuk kantornya" Bapak satpam membantu Menurunkan Tas pakaian dan koper yang ada dibagasi mobil lukas.

"Gak usah repot-repot, saya usahakan besok untuk datang kerja lagian masih ada beberapa jam lagi kok" Lukas masih saja memperlihatkan sikap menyebalkannya itu dikawasan baru ini.

Lihat selengkapnya