LANGIT BIRU

Safinatun naja
Chapter #17

BERTEMU MANTAN

Semenjak kejadian Abil sakit beberapa hari yang lalu, tentunya membuat lukas lebih sering mengikuti aturan jadwal istirahat dan jadwal pulang untuk beberapa hari ini. ia benar-benar trauma dan tak mau ambil resiko yang lebih bahaya bila kejadian yang waktu itu kembali terulang dan baginya abil adalah anak malang yang sangat menyedihkan dan sengaja dikirim sang takdir untuk menjadi tanggung jawabnya jadi sudah seharusnya lukas harus berhati-hati menjaga abil seperti bunda yang selalu menjaga lukas. Meskipun tanpa ia sadari , kalau sebenarnya ia sudah mulai menyayangi keponakannya itu namun seringkali perasaan itu ia tepis dan ia sembunyikan dengan tembok kebencian yang tampak kokoh .

Dan hari ini sesuai janjinya pada abil, lukas memutuskan izin sebentar dari kantor untuk berbicara dengan kepala sekolah yang memang diperkebunan ini telah disediakan fasilitas sekolah untuk anak karyawan kebun secara gratis. namun bukannya kabar gembira yang diperoleh oleh lukas, malahan ia mendapatkan penolakan lembut dari pihak sekolah yang berterusterang bahwa perusahan belum ada membuat rencana untuk menyekolahkan anak berkebutuhan khusus seperti abil dan sekolah juga tidak memiliki guru khusus untuk anak berkebutuhan khusus seperti abil.

Dengan rasa amarah yang tidak terima akan penolakan itu, lukas langsung berjalan keluar sembari melontarkan makian kasar yang tidak sepatutnya ia katakan dilingkungan sekolah ini dan membuat beberapa murid yang sedang jam olahraga menatapnya bingung serta beberapa guru yang berada didalam ruang guru ikut tercengang.

Hingga jeritan kesal seorang gadis berseragam batik guru mampu membisukan omelan kasar lukas, ekspresi lukas saat itu langsung tercengang kaget dan hanya bisa menatap linglung saat gadis yang berstatus sebagai mantan tunangannya itu ada dihadapannya dengan wajah penuh amarah akan sikap lukas barusan.

"Ikut aku sekarang!" Guru wanita itu langsung menarik tangan lukas menuju parkiran kendaraan , sebab lokasi parkiran memang sangat jauh dari gedung sekolah dan suasana disana juga sangat sepi jadi takkan mengganggu proses belajar mengajar karena sudah berbeda kawasan.

"Kau ini memang tak pernah berubah ya luke! kau pikir ini tempat apaan sampai dengan seenaknya kau berbicara kasar didepan murid-muridku!!!" Bentak guru wanita itu yang sudah kehabisan kesabaran.

"Bukan urusanmu vasya, lagian aku juga gak ada waktu untuk berurusan denganmu lagi" Tukas tajam lukas, ia masih saja bersikap menyebalkan seperti biasanya dan langsung berjalan pergi yang membuat gadis yang bernama vasya itu langsung menahan tangannya.

"Kau pikir urusan kita sudah kelar? "

"Hmm..." Jawab datar lukas, ia langsung melepaskan tangan vasya darinya.

"Oke kalau memang itu yang kau mau, Lalu apa urusanmu kesini?kau jangan seenaknya datang dan memaki dilingkungan sekolah ini"

"Udah kubilang jangan mencampuri urusanku" Tukas tajam lukas.

"Aku dengar kau berteriak tentang anak berkebutuhan khusus? " Vasya menatap tajam kedalam mata lukas yang mulai kebingungan.

Lihat selengkapnya