#Bela POV
"Dibicarakan dulu baik-baik, Bel. Kamu lebih dewasa dari Gia."
"Engga bu, aku udah malas sama Gia. Dia itu selalu mikirin diri sendiri, enggak pernah lihat perjuangan orang lain."
"Bener Bel. Enggak baik seperti ini. Ini hanya kesalah pahaman saja." Kali ini bapak yang bicara.
Baru saja selesai satu masalah, sekarang muncul lagi satu masalah. Kemarin dia yang meminta gue untuk pulang ke rumah. Sekarang gue sudah memutuskan untuk memaafkan bapak dan pulang ke rumah, dia malah seperti ini. Orang pun punya batas kesabaran. Gue enggak bisa diperlakukan seperti ini terus oleh Gia, seolah-olah gue itu orang yang buruk dan selalu salah. Niat gue kan gue cuma mau lihat dia bahagia? Memangnya salah.
"Bu... Pak... aku pulang lagi ya."
Gue Pamit kepada bapak dan ibu. Mereka enggak lagi bicara, atau mencegah gue untuk tidak pergi. Saat ini gue hanya butuh ketenangan.