Langit dan Bumi

Arum Gandasari NK
Chapter #16

16. Menerima

#Giandra POV

Sosial media ramai sejak kemarin. Isinya berita tentang Kak Bela yang menipu banyak orang. Entah harus bagaimana, bukannya senang karena Kak Bela kesusahan. Aku malah merasa iba padanya. Ibu dan bapak pun sudah tahu berita ini, tapi saat mereka mendatangi Kak Bela ke apartemennya, Kak Bela tidak membukakan pintu sama sekali. Mungkin Kak Bela butuh waktu untuk menghadapi masalahnya kali ini.

Sudah tiga hari Kak Bela menghilang. Ibu dan bapak sangat khawatir dengan keadaan Kak Bela. Aku yang juga punya hati, hanya bisa mendoakan semoga Kak Bela bisa menyelesaikan masalahnya baik-baik.

Dari : Ghani

Giandra. Boleh bicara sebentar? Aku di depan rumah kamu.

Aku membaca ulang pesan yang dikirimkan Ghani. Mau bagaimana lagi, kalau sudah berada di depan. Walaupun malas, aku tetap menghampiri Ghani di luar. Masalah harus diselesaikan bukan dihindari terus.

"Kita mau bicara di sini?"

Aku menggeleng. Aku jalan duluan menuju taman komplek. Setidaknya di sana kami bisa bicara leluasa dibanding di rumah.

"Kenapa?" Tanyaku.

"Aku... benar kata Sarah, aku memang dekati kamu karena Kak Bela yang menyuruh."

"Aku sudah tahu. Terus?"

"Awalnya aku memang terpengaruh oleh Kak Bela. Tapi aku serius tentang kamu yang memberikanku semangat waktu aku kalah olimpiade. Aku benar-benar tersentuh. Awalnya aku mendekati kamu karena Kak Bela bilang kalau kamu punya penyakit serius. Hidup kamu enggak akan lama lagi, tapi aku udah tahu kalau Kak Bela bohong."

"HAH? Penyakit serius? Mana ada?" Dasar Kak Bela, pintar sekali ekting.

"Aku tahu. Kak Bela bohong."

"Kenapa dan sejak kapan?"

"Sejak kita main ke Bandung. Aku udah sadar kalau Kak Bela bohong. Mana ada orang sakit yang masih kuat naik wahana yang memacu jantung kencang."

Lihat selengkapnya