🌙 BAB 1 — JENDELA JAM 2 PAGI
Jam dinding di kamarku berdetak lambat, seakan menahan waktu agar tetap di malam ini. Pukul 02.00. Seperti malam-malam sebelumnya, aku terbangun bukan karena mimpi buruk—melainkan karena suara ketukan pelan di jendela kamarku.
Tok. Tok. Tok.
Aku tidak berteriak. Tidak juga panik. Karena ini sudah malam keempat.
Aku membuka gorden perlahan. Dan seperti biasa, dia ada di sana—berdiri di balik kaca jendela kamarku di lantai dua, seperti hantu yang bosan menakut-nakuti.
Rambutnya agak acak-acakan, hoodie abu-abu yang sama seperti malam sebelumnya. Tapi kali ini dia tersenyum tipis, seperti tahu aku bakal bangun.