Tempat ini terasa begitu tenang begitu Fajar meninggalkanku. Hanya ada dua Trops yang menjagaku.
Mereka bertubuh lebih kecil dari Fajar. Juga lebih kecil dari lelaki yang hampir menyerangku saat pertama kali sampai di Camp ini.
Tubuhku masih bergidik setiap kali mengingat kejadian itu. Aroma napasnya yang pekat dengan aroma rokok bahkan masih menempel di kepalaku.
Beruntung aku berhasil melalui mimpi buruk yang hampir menjadi nyata. Ini sungguh gila!
Aku berharap seseorang melakukan sesuatu untuk membalas perlakuannya. Dia adalah manusia terburuk yang pernah kutemui.
Tidak ada penanda waktu di dalam tenda ini. Aku menyesal tidak memakai jam tanganku sebelumnya.
Siapa yang tahu kehidupan dapat berubah semudah ini. Kehidupanku yang nyaman benar-benar berubah menjadi neraka dalam sekejap.
Kulihat kedua Trops yang menjagaku mulai terkantuk-kantuk. Mereka bahkan menguap berkali-kali.
Aku senang melihatnya. Itu artinya aku dapat menyelinap dengan mudah.
“Aaahh … aku ngantuk sekali.”
“Wajar saja. Kita berjaga semalaman tiada henti.”
“Kau benar. Kita tidur bergantian saja. Toh, Ivanka muda ini sepertinya tertidur juga di dalam.”
Perlahan kupejamkan mataku dan berpura-pura tertidur. Aku yakin mereka menengok ke dalam tendaku.
Tidak butuh waktu lama untuk mereka terlelap. Aku bahkan mendengar suaranya mendengkur bersautan.
Perlahan aku memberanikan diriku untuk keluar dari tenda. Pelan tapi pasti, aku berhasil keluar dari sana.
Senyumku merekah ketika aku mulai berlari menjauh dari tenda. Langkahku terendap-endap saat kucoba mengamati sekeliling dengan hati-hati.
Kumasuki satu persatu tenda yang kutemui. Aku bahkan berani mengambil apapun yang dapat melindungiku.
Oh! Ini cukup menyenangkan. Berpindah dari satu tenda ke tenda lainnya untuk menghindari Trops.
Sayangnya, pelarianku tidak berjalan mulus. Beberapa Trops menyadarinya. Mereka segera menangkapku dengan cepat.
“Iv … Ivanka muda? Kau mencoba kabur?”
Urgh! Ini buruk. Mereka menangkapku dengan cepat. Tidak lupa juga mengembalikanku ke tenda sebelumya.
Kedua Trops yang menjagaku dimarahi habis-habisan. Mereka bahkan mendapat hukuman atas kelalaiannya menjagaku.
Akibatnya, penjagaan diperketat di sekitar tendaku. Meskipun demikian, aku tidak kehabisan akal untuk kabur dari tenda.
Dua kali. Tiga kali. Empat kali. Aku tidak dapat menghitung lagi setelahnya. Entah berapa kali aku mencoba kabur dari tenda itu selama berhari-hari.
Kali ini para Trops itu lebih kejam padaku. Mereka tidak segan menendang kakiku. Mereka bahkan menampar pipiku saat aku meronta.
Meskipun demikian, aku sedikit lega. Mereka hanya melakukan dua hal itu.
Tidak masalah bagiku di tampar oleh mereka. Kabur dari tenda yang mengurungku lenbih penting dari apapun.
Kali ini adalah kesekian kalinya aku kabur. Siapa sangka pengamanan mereka di dekatku sangat lemah.
Para Trops yang menjagaku juga mudah terperdaya. Aku hanya membual sedikit. Anehnya mereka percaya begitu saja.
“Ayolah …. Fajar mungkin akan membunuhku jika aku tidak menemuinya sekarang.”
“Kami akan mengawalmu!”
“Hey … kau tidak perlu melakukannya! Aku akan kembali dengan cepat.”
“Kau yakin?”
“Hum! Percaya padaku.”
“Baiklah. Kembalilah sebelum gelap.”
“Okay.”
Hanya itu saja. Aku ingin tertawa sekencang-kencangnya. Bagaimana mungkin mereka dengan mudah tertipu?
Meskipun begitu, aku bahagia akhirnya bisa kabur dari tenda lagi. Aku harap ini yang terakhir.