Blurb
Detik-detik menjelang tumbangnya Orde Baru adalah detik-detik mencemaskan. Tak terkecuali bagi Hwie, yang mencemaskan Hwa, kakak dan satu-satunya keluarga yang dimilikinya. Begitu juga dengan Gus Sohib yang menunggu kabar keberadaan anak perempuannya, Ana, yang terlibat dalam gerakan mahasiswa. Satu-satunya harapan hanyalah doa yang berselimutkan kecemasan.