Hari-hari di universitas semakin menyibukkan Nadira. Dengan jadwal kuliah yang padat dan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang ditawarkan, setiap harinya terasa seperti petualangan baru. Nadira bertekad untuk memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk belajar dan bertumbuh. Ia merasa bersemangat, namun di balik semangat itu, ada rasa bingung tentang bagaimana menemukan jati dirinya di lingkungan yang baru.
Nadira memutuskan untuk bergabung dengan beberapa organisasi mahasiswa untuk mengeksplorasi minatnya. Ia mendaftar di klub sains, debat, dan juga kelompok pengabdian masyarakat. “Aku ingin mencoba semuanya dan menemukan apa yang benar-benar aku cintai,” ujarnya kepada Rina melalui video call. Rina, yang kini sedang belajar di universitas lokal di Indonesia, memberikan dukungan penuh. “Jangan ragu untuk mencoba hal-hal baru, Nadira. Setiap pengalaman akan membentuk dirimu,” katanya.
Setelah beberapa minggu berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, Nadira mulai merasakan ketertarikan yang mendalam dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat. Di klub sains, ia bekerja sama dengan teman-teman sekelas untuk melakukan penelitian tentang dampak perubahan iklim terhadap ekosistem lokal. Mereka melakukan survei dan eksperimen, serta belajar banyak tentang proses ilmiah yang sebenarnya. Nadira merasa terinspirasi oleh pengetahuan yang mereka peroleh dan bertekad untuk mengaplikasikannya untuk kebaikan.
Di sisi lain, saat terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat, Nadira menyadari betapa pentingnya peran yang bisa ia mainkan dalam komunitas. Bersama teman-teman, ia membantu mengajarkan anak-anak di daerah sekitar kampus tentang sains dan matematika. “Mereka sangat antusias belajar, dan aku merasa senang bisa berbagi pengetahuan dengan mereka,” ucapnya dengan penuh semangat. Dalam setiap sesi, ia merasa mendapatkan kembali energi positif, seolah-olah setiap tawa dan semangat dari anak-anak tersebut menghidupkan hasratnya untuk membantu orang lain.