Setelah sukses menyelesaikan proyek penelitian internasional, Nadira merasakan dorongan baru untuk terus maju. Ia mulai mencari kesempatan untuk mengembangkan pengalaman kerjanya, dan akhirnya menemukan informasi tentang program internship di sebuah lembaga lingkungan hidup di luar negeri. Program ini menawarkan kesempatan bagi mahasiswa untuk terlibat langsung dalam proyek-proyek yang berfokus pada keberlanjutan dan pelestarian lingkungan. Nadira merasa bahwa ini adalah langkah yang tepat untuk menambah pengalaman dan memperluas pengetahuannya tentang isu-isu lingkungan yang sangat ia pedulikan.
Dengan semangat membara, Nadira mulai menyiapkan berkas-berkas yang diperlukan untuk melamar program internship tersebut. Ia menulis surat lamaran yang menggambarkan ketertarikan dan pengalamannya, serta alasan mengapa ia ingin bergabung dengan lembaga tersebut. “Ini adalah kesempatan untuk menerapkan ilmu yang telah aku pelajari dan berkontribusi pada proyek nyata,” ucapnya kepada Rina saat mereka berdiskusi.
Setelah mengirimkan lamaran, Nadira merasa berdebar-debar. Ia tahu bahwa kompetisi untuk program ini cukup ketat, tetapi ia tetap optimis. Ia terus memperbaiki kemampuannya dalam bahasa Inggris dan menyelesaikan tugas-tugas kuliah. Setiap malam, ia berlatih berbicara di depan cermin, membayangkan bagaimana ia akan berinteraksi dengan orang-orang di lembaga itu jika ia diterima.
Beberapa minggu kemudian, Nadira menerima email yang membuatnya terloncat kegirangan. Ia diterima untuk mengikuti program internship tersebut! “Aku tidak percaya! Aku berhasil!” teriaknya sambil melompat-lompat di dalam kamar. Ia segera menghubungi Rina dan teman-teman sekelasnya untuk berbagi kabar gembira ini. Mereka semua ikut merayakan pencapaian Nadira, memberikan dukungan moral yang sangat ia butuhkan.
Nadira mulai mempersiapkan diri untuk keberangkatannya. Ia harus menyiapkan dokumen, tiket penerbangan, dan semua perlengkapan yang diperlukan. Sambil mengemasi barang-barangnya, ia teringat akan semua kenangan dan tantangan yang telah dilaluinya selama ini. “Aku tidak akan pernah sampai di sini tanpa dukungan keluarga dan teman-temanku,” pikirnya, merasakan rasa syukur yang mendalam.