Nadira tiba di kampus dengan penuh rasa ingin tahu dan semangat. Setelah melewati proses administrasi dan orientasi, ia akhirnya berdiri di depan gedung tempat ia akan belajar. Ruangan kelasnya dipenuhi dengan mahasiswa dari berbagai negara, setiap orang membawa cerita dan impian mereka masing-masing. Momen itu membuat Nadira merasa terinspirasi, tetapi juga sedikit cemas. “Apakah aku akan bisa beradaptasi di sini?” pikirnya.
Di hari pertamanya, Nadira mengikuti kegiatan orientasi mahasiswa baru. Dia bertemu dengan banyak teman baru dari berbagai latar belakang. Ada Liam dari Inggris, Mei dari Tiongkok, dan Fatima dari Arab Saudi. Meskipun bahasa dan budaya mereka berbeda, Nadira merasa bahwa mereka memiliki tujuan yang sama: belajar dan berkembang.
“Selamat datang di universitas ini! Kami sangat senang melihat kalian semua di sini,” kata seorang dosen sambil memperkenalkan program yang akan mereka jalani. “Ini adalah kesempatan untuk mengeksplorasi pengetahuan dan menjalin persahabatan internasional.”
Nadira merasa bersemangat mendengar kata-kata itu. Setelah orientasi, mereka dibagi ke dalam kelompok kecil untuk melakukan aktivitas bersama. Nadira dan teman-teman barunya ditugaskan untuk mendiskusikan topik mengenai keberlanjutan lingkungan. “Ini adalah kesempatan bagus untuk membagikan ide dan pengalaman kita,” ucap Nadira.
Seiring berjalannya waktu, Nadira mulai menyesuaikan diri dengan kehidupan kampus. Dia menghabiskan waktu di perpustakaan, mengeksplorasi buku-buku yang berkaitan dengan bidang studinya. Dia juga aktif mengikuti berbagai seminar dan workshop, menjadikan setiap momen sebagai kesempatan untuk belajar.
Meskipun banyak hal baru yang harus dihadapi, ada kalanya Nadira merasa rindu rumah. Suatu malam, saat duduk sendirian di kamarnya, ia mengeluarkan buku yang diisi oleh teman-temannya sebelum ia pergi. Ia membaca pesan-pesan penyemangat yang mereka tulis, dan air matanya mengalir. “Aku harus tetap kuat dan berjuang,” bisiknya pada diri sendiri.