Setelah melalui berbagai tantangan dan kegagalan, Nadira semakin menyadari betapa pentingnya perjalanan yang telah dilaluinya. Dengan persiapan yang lebih matang, ia mulai merencanakan langkah-langkah untuk meraih impian kuliah di luar negeri. Bersama Rina, Mia, dan Ahmed, mereka mulai mencari informasi tentang universitas-universitas yang sesuai dengan minat dan jurusan yang ingin diambil.
“Mari kita buat daftar universitas yang ingin kita tuju,” saran Rina suatu sore saat mereka berkumpul di rumah Nadira. Di atas meja, terdapat kertas dan pensil yang siap digunakan untuk mencatat.
“Bagaimana kalau kita mulai dengan universitas di Jepang? Aku dengar program di sana sangat bagus untuk jurusan kesehatan lingkungan,” ujar Nadira.
“Setuju! Aku juga mau tahu tentang program di Australia,” tambah Mia antusias.
Mereka bertiga mulai mencari informasi, mencatat semua detail tentang program studi, syarat pendaftaran, dan juga beasiswa yang tersedia. Setiap informasi baru yang mereka temukan semakin memotivasi Nadira. Ia mulai merasakan semangat baru yang menggelora di dalam dirinya.
Suatu hari, Nadira menemukan informasi tentang program beasiswa yang dikhususkan untuk siswa-siswa berprestasi dari negara berkembang. Program ini menawarkan kesempatan untuk belajar di beberapa universitas terkemuka di luar negeri dengan biaya yang ditanggung sepenuhnya. Nadira merasa ini adalah kesempatan yang harus dimanfaatkan.
“Ini dia! Aku menemukan program beasiswa yang sempurna!” teriak Nadira ketika mereka berkumpul kembali.