Langkah Awal Menuju Dunia

Andhika Tulus Pratama
Chapter #49

Bab 49: Merajut Mimpi

Beberapa bulan telah berlalu sejak Nadira tiba di negeri barunya. Ia mulai beradaptasi dengan kehidupan di kampus dan merasakan betapa besar perubahan yang telah ia jalani. Dengan rutinitas yang padat, ia berusaha menyeimbangkan studi, aktivitas sosial, dan waktu untuk diri sendiri. Nadira merasa bahagia, tetapi kadang-kadang, kerinduan terhadap rumah dan keluarganya datang tanpa diundang.


Suatu sore, setelah menyelesaikan ujian tengah semester, Nadira duduk di taman kampus sambil menikmati secangkir kopi. Pemandangan di sekitar sangat indah—mahasiswa berkumpul, bercanda, dan belajar bersama di bawah sinar matahari. Meskipun bahagia, hati Nadira juga merindukan suara tawa keluarganya, terutama momen-momen sederhana saat mereka berkumpul di meja makan.


Untuk mengatasi kerinduan, Nadira memutuskan untuk mengatur video call dengan keluarganya. Setelah menunggu beberapa jam, akhirnya, ia melihat wajah-wajah yang sudah dirindukannya.


“Bu, Ayah! Rina! Aku rindu kalian semua!” teriaknya penuh antusias.


“Rindu juga, Nadira! Bagaimana kabarmu di sana?” tanya ibunya dengan senyum hangat.


Nadira menceritakan semua pengalamannya—kuliah, teman-teman baru, dan aktivitas yang diikutinya. Ia berbagi tentang bagaimana ia berpartisipasi dalam beberapa kelompok studi dan proyek penelitian yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Mendengar semangatnya, keluarganya merasa bangga dan mendukung penuh apa pun yang Nadira lakukan.


“Kalau ada masalah, jangan ragu untuk bercerita. Kami selalu ada untukmu,” pesan Ayahnya.


Percakapan itu membuat Nadira merasa lebih ringan. Ia menyadari bahwa meskipun jauh dari rumah, dukungan keluarga selalu ada di hatinya, memberikan semangat untuk terus maju.

Lihat selengkapnya